Jenewa (ANTARA News) - Sekitar 168.000 pendatang dan pengungsi menempuh perjalanan berbahaya menyeberangi Laut Tengah ke Eropa pada September, menandai jumlah tertinggi dalam catatan bulanan, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jumat.

"Pada September, 168.000 orang menyeberangi Laut Tengah. Itu jumlah tertinggi dalam satu bulan dan hampir lima kali lipat dari jumlah pada September 2014," kata juru bicara badan pengungsi PBB Adrian Edwards kepada wartawan.

Ia mengatakan jumlah pada September itu lebih dari dua-pertiga total kedatangan 2014, yaitu ketika 219.000 migran dan pengungsi menyeberangi Mediterania ke Eropa.

Sejauh ini, pada 2015, hampir 530.000 orang telah berhasil melalui perjalanan, yang hampir 400.000 di antaranya tiba di Yunani dan 131.000 lainnya di Italia.

Sejak Januari, sudah sekitar 3.000 orang yang kehilangan nyawa saat berupaya melakukan perjalanan.

Edwards mengatakan Yunani, yang mencatat 43.500 kedatangan selama 2014, dalam satu bulan terakhir saja sudah didatangani 153.000 migran dan pengungsi, yang tiba di pantai-pantai negara itu.

Sebesar 97 persen migran yang tiba di Yunani adalah mereka yang mengungsikan diri dari 10 negara penghasil pengungsi terbesar, termasuk Suriah, Afghanistan dan Irak, katanya, menekankan.

Namun, pada pekan ini, sudah ada penurunan jumlah kedatangan di Yunani karena cuaca buruk, kata Edwards.

Sementara sekitar 6.600 orang sudah mendarat di pantai-pantai Yunani pada 25 September, jumlah itu menurun tajam menjadi 2.200 pada hari berikutnya dan turun lagi menjadi sekitar 1.500 pada Kamis.

Namun, ia mengatakan gelombang kedatangan berikutnya melalui laut tampaknya tidak akan muncul walaupun cuaca membaik.

Edwards menekankan imbauan UNHCR agar Eropa segera menerapkan rencana untuk memindahkan 120.000 pengungsi di kontinen itu walaupun ada tentangan keras dari negara-negara Eropa tengah dan timur.

Badan PBB itu juga menginginkan Eropa membuat "fasilitas yang kuat untuk menerima, membantu, mendaftar dan memeriksa semua orang yang datang menggunakan jalur laut," ujarnya.

"Langkah itu diperlukan untuk menstabilisasi krisis tersebut," katanya.

UNHCR paa Kamis mengatakan pihaknya saat ini memperkirakan ada 700.000 orang yang mencapai Eropa lewat laut tahun ini, dan setidaknya jumlah yang sama akan muncul pada 2016, demikian AFP.

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015