Ini akan menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan permintaan domestik."
Jakarta (ANTARA News) - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II yang dikeluarkan pemerintah lebih terfokus untuk memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas investasi.

"Dengan berfokus seperti itu, bisa meningkatkan investasi yang akan masuk ke Indonesia," kata peneliti INDEF Imaduddin Abdullah setelah diskusi bisnis dan ekonomi Politik yang digelar INDEF bertajuk Rupiah Tersungkur, Paket Ekonomi Meluncur di Jakarta, Sabtu.

Investasi yang masuk ke Indonesia, lanjut dia, akan memberikan berbagai dampak, pertama pasokan dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat sehingga kurs rupiah akan lebih terkendali.

Selain itu, menurut Imaduddin, investasi juga akan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Ini akan menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan permintaan domestik," tuturnya.

Kendati kebijakan perekonomian tersebut baik, dikemukakannya, realisasi investasi tidak akan mungkin terjadi dalam jangka waktu yang dekat.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu adanya pengelolaan ekspektasi pasar yang sudah berharap kebijakan ekonomi tahap II akan terasa dalam waktu yang relatif dekat waktu rilis dengan paket kebijakan ekonomi tersebut.

"Harus dilakukan pengelolaan tersebut, karena jika gagal, dampaknya akan mengakibatkan kredibilitas pemerintah dianggap rendah, kepercayaan pasar akan menurun dan pertumbuhan ekonomi terhambat," katanya menambahkan.

Pewarta: Ricky prayoga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015