Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menegaskan bahwa negara harus memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI), komponen utama sistem pertahanan negara dalam menghadapi tantangan yang makin besar.

"Agar negara mampu menghadapi beragam tantangan baru, wajib bagi negara memperkuat TNI," katanya pada hari ulang tahun TNI, Senin.

Mahfudz mengatakan TNI saat ini antara lain menghadapi tantangan akibat meningkatnya konflik politik dan keamanan di berbagai kawasan, termasuk Laut China Selatan, serta merebaknya kejahatan nontradisional lintas negara seperti terorisme, dan kejahatan siber.

Selain itu, menurut dia, ada pertarungan kepentingan ekonomi terhadap beragam sumber daya dalam perang proksi serta meningkatnya potensi bencana alam akibat masalah lingkungan.

Tantangan-tantangan tersebut, menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, menambah beban TNI dalam menjalankan tugas pokoknya menjaga kedaulatan dan yurisdiksi wilayah Negara Kesaturan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan.

"Maka, sekali lagi negara wajib memperkuat TNI dalam semua aspek, yaitu organisasi, SDM, alutsista, serta sarana dan prasarana," katanya.

Dukungan negara itu, menurut dia, bisa ditunjukkan dengan komitmen untuk memberikan anggaran yang cukup mengacu pada postur pertahanan yang dibutuhkan, terutama bila Presiden menginginkan TNI menjadi kekuatan militer maritim yang tangguh di kawasan.

"Maka, menjadi aneh jika anggaran TNI justru makin turun dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa kelemahan regulasi dalam pelaksanaan fungsi selain perang terus dibiarkan dan kesejahteraan prajurit TNI belum menjadi prioritas pemerintah.

Mahfudz mengatakan Presiden harus membuat kebijakan dan keputusan untuk memperkuat TNI.

"Jika tidak, peringatan 70 tahun TNI dan amanat Presiden Joko Widodo lagi-lagi hanya sebatas seremoni," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015