Target realistis dari ketiga bank (penyalur) itu antara Rp19 triliun-Rp20 triliun"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan sebesar Rp30 triliun akan mengalami revisi turun, atau hanya diproyeksikan sebesar Rp20 triliun pada akhir tahun.

"Target realistis dari ketiga bank (penyalur) itu antara Rp19 triliun-Rp20 triliun," kata Puspayoga seusai mengikuti rapat pembahasan realisasi KUR di Jakarta, Senin.

Puspayoga menjelaskan ada kendala yang dihadapi dalam penyaluran KUR kepada masyarakat sejak Agustus hingga akhir September 2015, sehingga diputuskan adanya penurunan proyeksi target penyaluran KUR tersebut.

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, tambah dia, ada kemungkinan pemerintah segera melakukan relaksasi peraturan dan memperbanyak sektor penerima untuk mempermudah kinerja perbankan dalam menyalurkan KUR.

"Beberapa bank menyarankan adanya relaksasi dalam penyaluran KUR, misalnya, ada karyawan yang berpenghasilan tetap kemudian istrinya bisa diberikan KUR untuk usaha yang produktif sehingga pelaksanaan KUR bisa meluas," tutur Puspayoga.

Deputi Menteri Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo menambahkan penyaluran KUR dari tiga bank besar hingga akhir September 2015 telah mencapai Rp4,5 triliun.

Ia mengharapkan proyeksi target terbaru Rp20 triliun bisa tercapai setelah ada upaya relaksasi terutama dari segi perluasan sektor penerima, tidak hanya untuk sektor pertanian maupun kelautan dan perikanan saja.

"Relaksasi antara lain tadi diusulkan perluasan sektornya. Jangan hanya terbatas pada empat sektor (utama penerima KUR), tapi diperluas lagi. Dengan relaksasi melalui pembukaan sektor usaha ini, masih harus diuji lagi apakah target bisa tercapai," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga berupaya melahirkan opsi lainnya untuk mendorong kinerja penyerapan KUR yaitu dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di sektor perbankan.

"Kesulitan bank-bank pelaksana ada di SDM. Kami menawarkan beberapa opsi, kalau memang kesulitannya di SDM, ada program development service dan melibatkan konsultan maupun tenaga teknis yang bisa diperbantukan," papar Braman.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menyalurkan KUR sebesar Rp30 triliun sejak Agustus 2015, setelah program ini terhenti pada akhir tahun lalu, untuk meningkatkan kinerja UKM dan mendorong perekonomian di daerah.

Bank-bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp30 triliun hingga akhir tahun 2015 adalah BRI sebanyak Rp24 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp2,25 triliun, BNI sebanyak Rp1,5 triliun dan BPD sebesar Rp2,25 triliun.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015