Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan ingin ada langkah terobosan untuk mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp30 triliun kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sampai tutup tahun ini.

"Rapat terbatas sore hari ini kita akan membicarakan masalah langkah-langkah terobosan dalam rangka percepatan KUR yang saya mendapatkan datanya bahwa kredit yang bisa keluar masih sangat rendah," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Terbatas dengan topik Kredit Usaha Rakyat di Kantor Presiden Jakarta, Senin sore.

Presiden menegaskan, pada Oktober hingga Desember 2015 sudah ada satu langkah terobosan penting sehinga pelaku UMKM bisa mendapatkan permodalan dari program itu demi memperkuat dan melindungi UMKM sehingga mereka memiliki daya saing.

"Pada 2015 kita mempunyai ruang kurang lebih Rp30 triliun KUR yang bisa disalurkan kepada usaha mikro dari yang dulu bunganya 22 persen menjadi 12 persen," kata Jokowi.

Bahkan tahun depan, ia berharap tingkat suku bunga KUR bisa diturunkan sampai 9 persen dengan ruang yang lebih besar lagi yakni Rp90 triliun.

Namun Presiden menegaskan dalam waktu yang pendek sampai tutup tahun ini plafon Rp30 triliun KUR bisa terserap sehingga memperkuat dan melindungi UMKM sekaligus menggerakkan ekonomi level terbawah.

Ia juga fokus pada skema KUR yang bisa diakses dengan basis baik perorangan maupun kelompok serta bisa dilebarkan lagi tidak hanya untuk usaha-usaha produksi tetapi juga usaha perdagangan.

"Saya berharap semua menteri, semua bank berkoordinasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sehingga ada kelonggaran atau relaksasi dalam rangka untuk mendukung KUR yang kita punya ini," kata Jokowi.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015