...Saya optimistis dan berharap, apa yang dikerjakan rekan-rekan di sini bisa membantu menyelesaikan pekerjaan rumah yang dihadapi Republik Indonesia. Saya tunggu ide-ide dan masukan Anda semua, dan akan saya teruskan kepada Presiden."
London (ANTARA News) - Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) periode 2014-2019, yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengesahkan KAGAMA Belanda yang dilaksanakan pada acara temu KAGAMA, di Ruang Nusantara KBRI Den Haag, akhir pekan.

Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Den Haag, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Senin mengatakan acara dihadiri sekitar 60 alumni Universitas Gadjah Mada di Belanda, berlangsung sederhana, namun meriah dan penuh kekeluargaan dan canda tawa.

Selain silaturahmi antaralumni dan pengesahan KAGAMA Belanda, sekaligus melantik pengurus terpilih sebagai ketua Hero Marhaento, mahasiswa yang sedang mengambil program S3 di Universitas Twente.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, membuka acara dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hymne Universitas Gadjah Mada (UGM) lalu mempersilakan Ganjar Pranowo memberi sambutan.

"Rasanya saya tidak perlu memperkenalkan tamu kita malam ini karena beliau sudah sangat terkenal di Indonesia," demikian Ibnu, sambil menunjuk Ganjar.

Ganjar Pranowo berada di Belanda dalam rangka kunjungan kerja selama dua pekan di tiga negara, dari 28 September hingga 9 Oktober mendatang,

Selain Belanda, Ganjar dan delegasi berjumlah 21 orang akan berkunjung ke Suriname dan Jerman yang bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas kerjasama di sektor investasi, perdagangan, industri, sumberdaya alam, infrastruktur, pendidikan, pariwisata dan budaya.

Usai mengesahkan dan melantik pengurus KAGAMA Belanda, Ganjar menyampaikan ucapan selamat dan berharap kepengurusan baru ini dapat memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan bagi UGM sebagai almamater. "Semoga KAGAMA Belanda bisa menjadi wadah mengembangkan serta menerapkan ilmu dan keahlian, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara," ujar Ganjar, alumnus Fakultas Hukum UGM.

Dikatakannya banyak alumni UGM yang menduduki posisi penting di Indonesia. "Melalui KAGAMA, potensi alumni UGM ini diharapkan bisa lebih maksimal dalam membantu menguraikan persoalan bangsa."

Ganjar menekankan, ada dua pekerjaan rumah besar yang perlu dipikirkan dengan serius dan segera dikerjakan dan kedua PR itu adalah kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, mengingat kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

Setelah memberikan sambutan, Ganjar menerima buku berjudul Bunga Rampai Ide-Ide dan Gagasan Mahasiswa Indonesia di Belanda Untuk Pembangunan Jawa Tengah dilakukan Hero Marhaento.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan banyak gagasan, masukan dan pertanyaan menarik diajukan hadirin misalnya, masalah kesehatan, transportasi, energi, hingga cap gubernur twitter yang melekat pada Ganjar yang dijawab dengan jelas dan rinci.

Sebelum meninggalkan ruangan, Ganjar berpesan: "Pertemuan ini adalah untuk membangun. Saya optimistis dan berharap, apa yang dikerjakan rekan-rekan di sini bisa membantu menyelesaikan pekerjaan rumah yang dihadapi Republik Indonesia. Saya tunggu ide-ide dan masukan Anda semua, dan akan saya teruskan kepada Presiden," demikian Ganjar.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015