New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street menguat lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), bergabung dengan reli di ekuitas Eropa, didorong keyakinan bahwa Federal Reserve akan menunda untuk menaikkan suku bunga setelah beberapa data ekonomi buruk.

Dow Jones Industrial berakhir naik 304,06 poin (1,85 persen) menjadi 16.776,43.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 35,69 poin (1,83 persen) menjadi ditutup pada 1.987,05, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq menguat 73,49 poin (1,56 persen) menjadi 4.781,26.

Laporan ketenagakerjaan AS untuk September yang mengecewakan pada Jumat meyakinkan banyak pengamat The Fed bahwa bank sentral AS itu akan menunda rencana untuk mengangkat suku bunganya paling tidak sampai Desember.

"Beberapa hari yang lalu, orang-orang sangat khawatir bahwa The Fed akan terlibat dalam kesalahan kebijakan dan menaikkan suku bunga," kata Alan Skrainka, kepala investasi di Cornerstone Wealth Management.

"Hari ini, mereka merasa sedikit lebih baik bahwa itu tidak akan terjadi."

General Electric membantu mendorong Dow, melompat 5,3 persen di tengah berita bahwa aktivis investor Nelson Peltzs dari Trian Fund Management mengambil saham satu persen dalam konglomerat industri tersebut.

Industrial lainnya di Dow juga mencetak keuntungan besar, termasuk Caterpillar melonjak 5,3 persen, Chevron bertambah 3,0 persen, DuPont melompat 4,1 persen dan United Technologies naik 2,8 persen.

Alcoa melonjak 9,4 persen di tengah berita perusahaan itu menandatangani kesepakatan dengan Airbus untuk memasok sekitar satu miliar dolar AS sistem pengikat multi-material.

Pembuat peralatan pertanian Deere & Co melonjak 6,3 persen setelah mengumumkan perjanjian kerja tentatif dengan pekerja yang mewakili 10.000 pekerja Deere di 12 pabrik di AS.

Perusahaan microblogging Twitter maju 7,0 persen karena mengumumkan pendiri bersamanya Jack Dorsey, yang telah menjabat sebagai kepala eksekutif interim sejak 1 Juli akan tetap sebagai kepala perusahaan.

Beberapa saham teknologi lainnya juga mencetak lompatan besar, termasuk Amazon naik 2,1 persen, Cisco Systems naik 4,2 persen, Micron Technology melonjak 10,4 persen dan Netflix bertambah 4,8 persen.

Produsen obat Valeant Pharmaceuticals International anjlok 10,3 persen karena datang di bawah tekanan baru untuk kebijakan penentuan harga obat dengan sebuah artikel di halaman depan New York Times mempertanyakan praktik tersebut.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,06 persen dari 1,98 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,90 persen dari 2,82 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015