Saya harus bisa mempertahankan posisi saat ini. Sekarang tekanan sudah mulai datang. Termasuk teman satu tim
Sawahlunto (ANTARA News) - Pebalap peserta kejuaraan internasional Tour de Singkarak (TDS) 2015 di Sumatera Barat yang mempunyai spesialisasi tanjakan akan diuji di etape empat dari Sawahlunto menuju Solok Selatan, Selasa, tepatnya di wilayah yang terdapat dua danau yaitu Danau Atas dan Bawah.

Tanjakan yang berada pada etape ini memang cukup menantang karena masuk kategori horse category atau merupakan tanjakan paling tinggi pada kejuaraan yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata itu. Bahkan pebalap tercepat di sini akan mendapat 25 poin, demikian pantauan Antara.

Saat ini pebalap yang menyandang predikat raja tanjakan (Polkadot jersey) adalah Sho Hatsuyama dari Bridgestone Anchor Cycling Team Jepang dengan raihan 15 poin. Perolehan poin ini tidak jauh dengan raihan poin Ahad Kazemi Sarai dari Tabriz Petrochemical Team Iran dengan 12 poin.

Ketatnya perolehan poin bisa dipastikan akan berpengaruh pada persaingan yang terjadi di etape empat. Selain kedua pebalap tersebut, pemegang yellow jersey TDS yaitu Amir Zargari juga berpeluang menyodok. Apalagi pebalap Pishgaman Giant Team ini juga kuat ditanjakan.

Sebagai pemuncak klasemen, Amir Zargari mengaku akan berusaha mempertahankan posisi maupun tim. Apalagi lawan terdekat yang harus dihadapi adalah rekan satu timya yaitu Arvin Moazemi Goudarzi yang hanya selisih empat detik. Total catatan waktu pebalap dengan nomor star 131 itu adalah 7:56:26.

"Kami akan terus berusaha mempertahankan posisi saat ini baik pribadi maupun tim. Perjalanan masih panjang," kata pria yang juga juara bertahan kejuaraan yang telah tujuh kalinya digelar itu.

Keinginan untuk menjadi yang terbaik juga dikatakan oleh beberapa pebalap Indonesia. Sebut saja nama Aiman Cahyadi dari Pegusus Continental Cycling Team. Sebagai pemegang predikat pebalap ASEAN tercepat (Orange jersey), pebalap muda ini bertekad menjaga posisinya.

"Saya harus bisa mempertahankan posisi saat ini. Sekarang tekanan sudah mulai datang. Termasuk teman satu tim," kata pria yang juga pemegang predikat pebalap Indonesia tercepat itu (red and white jersey).

Tanjakan di sekitar Danau Atas dan Bawah tepatnya di depan SMA 2 Lembang Jaya ini memang memiliki karakter yang berbeda dengan etape dua. Bahkan ketinggiannya mencapai 1.400 mdpl. Kondisi ini jelas akan mempengaruhi stamina pebalap. Apalagi jalur yang akan dilalui cukup sempit.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pebalap yang mampu mempertahankan posisi terbaik di etape ini berpeluang besar akan menjadi juara pada kejuaraan dengan total hadiah Rp2,5 miliar itu. 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015