Sampai sekarang, kita masih tunggu 21 penerbangan lagi karena masih sesuai shcedule (jadual) maskapai rute Pekanbaru
Pekanbaru (ANTARA News) - Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyebut, maskapai telah membatalkan 49 dari total 70 penerbangan berjadwal akibat kabut asap.

"Jarak pandang pukul 07.00 WIB pagi tadi hanya 100 meter dan kalau sekarang tidak jauh beda. Untuk hari ini terdapat 49 penerbangan dibatalkan oleh maskapai," papar Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II, Ibnu Hasan di Pekanbaru, Selasa.

Maskapai, lanjut dia, telah membatalkan berbagai rute domestik dan internasional sejak kemarin dan ditambah hari ini sampai pukul 14.00 WIB karena terbatasnya jarak pandang hanya berkisar 100 sampai 300 meter.

Jarak pandang itu dinilai membahayakan keselamatan penerbangan baik pesawat yang melakukan landing atau pendaratan minimal 1.000 meter dan take off atau lepas landas pilot membutuhkan minimal 500 meter berbanding lurus kecepatan pesawat.

"Sampai sekarang, kita masih tunggu 21 penerbangan lagi karena masih sesuai shcedule (jadual) maskapai rute Pekanbaru," kata dia.

Ibnu menambahkan, saat ini kondisi terminal bandara terutama keberangkatan domestik dan internasional lebih sepi karena hanya sedikit calon penumpang yang mengunakan aktifitas menunggu.

"Kini bandara Pekanbaru sepi, para calon penumpang mungkin sudah mendapat informasi pembatalan terbang hari ini dari maskapai masing-masing," ucap dia.

Pada waktu normal, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas landing dan take off melalui Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Aktivitas penerbangan itu dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru hari ini merilis dengan pernyataan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera terutama Provinsi Sumatera Selatan telah menyelimuti sejumlah wilayah di Riau.

"Info visibility (jarak pandang) terakhir pukul 7.00 WIB di Pekanbaru dan Rengat 100 meter, Dumai 200 meter dan Pelalawan hanya 50 meter," ucap Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

"Ini merupakan kabut asap terburuk karena berlansung lama dalam sejarah kabakaran hutan dan lahan di Sumatera," katanya.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015