Dari sisi pasar, mulai Januari sampai Juli tahun ini, dalam waktu 6 bulan, sudah tumbuh 3,5 kali lipat dan digunakan 131 operator di 60 negara
Jakarta (ANTARA News) - Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong, mengungkap keadaan pasar Qualcomm saat ini secara global dalam kaitannya dengan perkembangan teknologi LTE.

"LTE adalah teknologi 4G dari Qualcomm secara adopsi dari teknologi tersebut sudah ada 670 operator di seluruh dunia di 181 negara," kata dia, dalam temu media, di Jakarta, Selasa.

"Dari 670 operator tersebut ada 422 LTE network yang sudah komersial, ke depannya akan lebih banyak lagi yang akan berinvestasi di teknologi tersebut," sambung dia.

Menurut dia, teknologi LTE beruhubungan erat dengan konektivitas, sementara konektivitas sangat erat kaitannya dengan kapasitas.

"Dengan kapasitas yang tinggi perusahaan dapat menawarkan layanan yang lebih berkualitas dan melayani layanan yang lebih banyak dengan aplikasi yang lebih banyak pula," kata Shannedy.

"Dengan kapasitas dan konektivitas yang bagus akan tercipta pengalaman pengguna yang lebih bagus juga," lanjut dia.

Lebih lanjut, Shannedy mengatakan teknologi LTE Qualcomm akan selalu berevolusi. Untuk itu, Qualcomm akan menghadirkan carrier aggregation, carrier yang dikombinasikan untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi.

"Dari sisi pasar, mulai Januari sampai Juli tahun ini, dalam waktu 6 bulan, sudah tumbuh 3,5 kali lipat dan digunakan 131 operator di 60 negara," ujar dia.

Shannedy mengatakan, dengan teknologi 4G LTE carrier aggregation, pengguna dapat mengunduh lebih cepat dan streaming video HD maupun 4K dengan kualitas lebih baik.

"Teknologi ini yang diperlukan untuk menghadirkan end user experience yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi-teknologi sebelumnya," kata dia.

Carrier aggregation tidak hanya di downlink, dengan speed yang lebih tinggi, namun juga di uplink di mana dari sisi throughput hingga 1,7 kali atau kapasitasnya hingga 3 kali lipat.

"Evolusi uplink 50 persen lebih cepat, salah satu solusi dari Qualcomm untuk meningkatkan kecepatan di mana kami akan kompres dari sisi handset, sehingga transfer data jau lebih cepat," ujar Shannedy.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015