Ke depan, semua pihak mulai dari aparat pemerintahan, hingga masyarakat dan keluarga harus memperkuat sinergi dalam mencegah kekerasan terhadap anak,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yembise mengatakan kasus pembunuhan anak perempuan yang dibuang dalam sebuah kardus di Kalideres, Jakarta Barat harus menjadi pelajaran bersama bagi semua pihak.

"Ke depan, semua pihak mulai dari aparat pemerintahan, hingga masyarakat dan keluarga harus memperkuat sinergi dalam mencegah kekerasan terhadap anak," kata Yohana Yembise melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.

Dia menyebutkan, semua pihak harus berperan serta dalam membangun sistem peringatan dini agar segala bentuk kekerasan terhadap anak bisa dihentikan dari hulu hingga hilir dengan menitikberatkan pada upaya pencegahan.

Dia menambahkan, sebagai langkah konkret pencegahan, Kementerian PP dan PA memiliki program Satgas Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat yang menyentuh hingga tingkat RT, RW dan Desa yang saat ini masih dalam tahap "Pilot Project" di daerah Rembang, Jawa Tengah, dan Gunung Kidul, Yogyakarta.

Ke depan, program yang terbukti efektif dalam menekan angka kekerasan terhadap anak tersebut akan diterapkan juga di daerah lainnya di Indonesia.

Dia juga mengatakan, pada saat ini Kementerian PP-PA sudah mengirimkan tim yang terdiri dari staf khusus menteri untuk terjun ke lokasi kejadian untuk berkoordinasi secara langsung dengan aparat kepolisian dalam penanganan kasus tersebut.

Sementara itu, kasus pembunuhan keji menimpa seorang anak perempuan berusia sembilan tahun berinisial PNF.

Jasad bocah periang yang sehari-hari tinggal di kawasan Kalideres Jakarta Barat itu ditemukan warga dalam sebuah kardus, dengan kondisi tanpa busana.

Hasil penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya mengindikasikan bahwa korban juga mengalami kejahatan seksual sebelum dibunuh dan dibuang jasadnya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015