Hal ini disebabkan potensi perdagangan Indonesia sangat didominasi komoditi pertanian, serta pesatnya pertumbuhan volume komoditi pertanian yang diperdagangkan di bursa-bursa berjangka di seluruh dunia,"
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan Marthin Kalit menyatakan bahwa perdagangan berjangka komoditi produk primer pertanian meningkat signifikan.

"Hal ini disebabkan potensi perdagangan Indonesia sangat didominasi komoditi pertanian, serta pesatnya pertumbuhan volume komoditi pertanian yang diperdagangkan di bursa-bursa berjangka di seluruh dunia," kata Marthin, dalam siaran pers yang diterima, Rabu.

Marthin mengatakan Bappebti terus berupaya mensosialisasikan PBK dimana permintaan terhadap lindung nilai perdagangan komoditi pertanian dunia semakin meningkat secara signifikan, dan masyarakat terutama para akademisi harus lebih mengenal PBK, khususnya kontrak berjangka produk primer pertanian.

Perkembangan volume perdagangan berjangka di dunia yang diperdagangkan bursa di dunia naik 1,5 persen pada 2014. Volume total juga mengalami kenaikan menjadi 21,87 miliar dolar AS kontrak dari 21,55 miliar dolar AS kontrak pada 2013.

Pertumbuhan yang paling tinggi ada di wilayah Amerika Utara (Amerika dan Kanada) yang mencapai 8,21 miliar dolar AS kontrak pada 2014 dari sebelumnya 7,83 miliar dolar kontrak pada 2013.

Sedangkan bursa-bursa di Asia Pasifik yang memperdagangkan lebih kurang sepertiga dari totalnya, mengalami penurunan. Berdasarkan jenis komoditi, yang sangat pesat pertumbuhannya adalah futures dan options agriculture, yang volumenya tumbuh sebesar 15,7 persen pada 2014.

Salah satu strategi menghadapi tantangan kurangnya likuiditas bursa saat ini, Bappebti sebagai salah satu stakeholders PBK terus melakukan sosialisasi berbasis edukasi kepada kalangan akademisi yang bertujuan meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai dunia perdagangan berjangka komoditi.

"Bappebti terus mendorong perkembangan industri perdagangan berjangka, untuk itu, kita terus meningkatkan kerja sama antar pelaku usaha komoditi dan perguruan tinggi," ujar Marthin.

Marthin menjelaskan, PBK merupakan bentuk kegiatan yang dapat menjadi sarana lindung nilai yang sangat efektif guna menunjang strategi manajemen perusahaan dari pengaruh timbulnya risiko atau kerugian yang disebabkan fluktuasi harga.

"Industri PBK Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi acuan harga dunia, terutama mengingat Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, baik yang terbarukan seperti produk pertanian kakao, kopi, dan minyak sawit mentah, serta tidak terbarukan seperti pertambangan dan mineral seperti emas, timah, batu bara, nikel, dan bauksit," ujar Marthin.

Sementara itu, sebagai bentuk kerja sama antara pelaku usaha PBK, khususnya PT. BBJ dengan perguruan tinggi, telah berdiri 16 buah Pojok Bursa (Futures Learning Center) di beberapa perguruan tinggi di Bandung, Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bogor, Malang, dan Pekanbaru.

"Pemanfaatan Pojok Bursa memfasilitasi para mahasiswa bertransaksi, sekaligus sebagai pusat kegiatan ilmiah, pusat informasi, dan edukasi. Mahasiswa dapat melakukan kajian atau menulis tugas akhir mengenai PBK sehingga hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan di industri ini,"jelas Marthin.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015