Kami ditugasi pemerintah untuk merekam data-data impor, termasuk garam. Kami siap menyediakan data akurat,"
Jakarta (ANTARA News) - Pengelola Portal Indonesia National Single Window (INSW) bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk menyatakan kesiapannya mendukung kebijakan pemerintah melalui data yang akurat terkait importasi garam yang rencananya tidak menggunakan rekomendasi Kemenperin.

"Kami ditugasi pemerintah untuk merekam data-data impor, termasuk garam. Kami siap menyediakan data akurat," ujar Kepala INSW Djadmiko di Jakarta, Rabu.

Djadmiko mengatakan, data-data tersebut akan merekam jumlah importasi garam, nama importir, bama eksportir serta identifikasi perusahaan pengimpor garam tersebut.

Dengan data-data tersebut, lanjutnya, pemerintah tetap bisa mengawasi jumlah importasi garam yang dilakukan importir maupun perusahaan di dalam negeri meskipun tanpa rekomendasi dari Kemenperin.

Deputi Pengembangan dan Operasional INSW Musawiq M Noor mengatakan, prinsipnya, pemerintah tetap dapat memfasilitasi industri dari sisi bahan baku, namun pengawasan melalui data juga bisa dilakukan.

"Jadi, industri juga tidak bisa main-main dengan ini. Karena INSW mengawasinya dengan sistem, tidak ada intervensi petugas atau semacamnya," ujar Wasiq.

Namun, lanjutnya, data tersebut tidak mampu membedakan importasi garam yang diperuntukan bagi industri dan konsumsi.

"Semua datanya lengkap, hanya saja data garam itu untuk apa, apakah industri atau konsumsi, itu tidak bisa dibedakan," ujar Wasiq.

Menurut dia, seluruh Kementerian/ Lembaga dapat memanfaatkan data tersebut untuk mendukung kebijakan yang akan diambil pada setiap pemegang kewenangan.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015