Jakarta (ANTARA News) - Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia terus berupaya menggelar kompetisi basket untuk pelajar guna menjaring bakat-bakat muda yang selama ini tidak mendapatkan sarana untuk bertanding.

"Kami banyak menemui potensi pemain basket di daerah yang tidak mendapatkan perhatian karena memang tidak ada saluran untuk berkompetisi," kata General Manager PT DBL Indonesia Donny Rahardian kepada Antara dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menyelenggarakan laga di daerah-daerah yang semula belum pernah ada kompetisi basket setingkat nasional.

Selain menggelar kompetisi basket reguler tingkat SMA di 25 kota dari Januari hingga September 2015, PT DBL juga mengadakan kompetisi basket 3x3 (tiga lawan tiga).

Pada tahun 2014, DBL menyelenggarakan kompetisi basket 3x3 tingkat SMA untuk pertama kali di Indonesia dengan melibatkan 10.285 peserta dari 2.729 tim yang berasal dari 41 kota.

Kompetisi tersebut mendapatkan pujian dari Federasi Basket Internasional (FIBA) dan anugerah dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara acara pertandingan basket 3x3 dengan jumlah peserta terbanyak di Indonesia.

Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia menyelenggarakan kompetisi yang sama pada tahun ini dengan melibatkan lebih banyak lagi peserta, yaitu 12.053 peserta dari 3.295 tim yang berasal dari 47 kota.

Fase puncak dari kompetisi kejuaraan nasional basket 3x3 yang digelar DBL tersebut akan diselenggarakan di Jakarta pada 8 hingga 11 Oktober 2015 dengan mempertandingkan 32 tim putra dan 32 tim putri terbaik yang telah terpilih sebelumnya melalui babak kualifikasi.

"Kami ingin membuat semua anak muda agar berpartisipasi aktif bermain basket dan bertindak positif. Acara tersebut merupakan saluran untuk mencapai hal itu," kata Donny.

DBL juga menyasar pertandingan basket dengan sistem 3x3 karena tipe permainan semacam itu belum banyak mendapatkan perhatian secara nasional di Tanah Air.

Padahal, kata Donny, pertandingan basket 3x3 diwacanakan oleh FIBA agar dapat dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020.

Pewarta: Calvinantya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015