Payakumbuh (ANTARA News) - Dadi Suryadi belum mampu mengambil orange jersey atau predikat pebalap ASEAN tercepat pada Tour de Singkarak (TDS) 2015 karena pada etape lima dari Harau menuju Ngalau Indah Payakumbuh, Rabu, hanya finis diurutan 32 dengan waktu 4:16:09.

Capaian waktu pebalap Pegasus Continental Cycling Team ini ternyata sama dengan pemegang orange jersey saat ini yaitu Ariya Phounsavath dari Singha Infinite Cycling Team Thailand yang pada etape lima ini finis diurutan ke 34 dengan catatan waktu yang sama.

Padahal, untuk merebut orange jersey tersebut Dadi Suryadi harus mampu menimal finis 16 detik didepan pebalap asal Laos itu. Dengan finis dengan waktu tersebut maka diklasemen secara umum selisih waktunya tetap yaitu 15 detik. Adapun total catatan waktu pebalap ASEAN tercepat adalah 15:56:41.

"Seharusnya dia (Dadi) mampu memangkas selisih waktunya dengan Ariya. Sejak pertengahan lomba Dadi sebenarnya telah jauh meninggakan dia (Ariya). Tapi kondisinya beda setelah finis. Ini ada hal yang luar biasa," kata manajer Pegasus, Wawan Setyobudi saat dikonfirmasi.

Menurut dia, dalam perjalanan menuju finis dirinya sempat bersitegang dengan official Singha Infinite Cycling Team karena berusaha menarik pebalapnya agar bisa bergabung dengan rombongan besar. Ada beberapa pebalap tim asal Thailand itu tertinggal dengan pebalap lain.

"Saya terus mengklakson dia (official tim Singha). Dia terlihat menarik pebalapnya. Padahal dia sudah jauh. Tapi akhirnya bisa masuk rombongan besar. Justru kami yang mendapatkan pinalti," kata pria yang juga mantan pebalap nasional itu.

Meski belum sukses merebut orange jersey di etape kelima, Wawan optimistis anak asuhnya mampu mengejar target. Apalagi semua pebalap yang dimiliki siap untuk mendukung pebalap asal Sumedang Jawa Barat itu mengejar prestasi terbaik untuk kategori Asia Tenggara itu.

Sementara itu Dadi Suryadi saat ditemui terpisah mengatakan, pada etape kelima ini pihaknya sudah berusaha melepaskan diri dari pemegang orange jersey. Bahkan mampu meninggakan cukup jauh. Namun, upaya yang dilakukan untuk memangkas selisih poin gagal setelah Ariya mampu mengejar rombongannya.

"Saya tetap optimistis saja. Masih ada peluang. Ada beberapa etape yang memungkinkan untuk mengejar dia (Ariya)," kata pria yang juga pemegang red white jersey atau predikat pebalap Indonesia tercepat pada TDS 2015 hingga etape lima.

Jika dilihat dari etape sisa, peluang Dadi Suryadi untuk menggeser posisi Ariya terjadi pada etape delapan dari Pasaman Barat dan finis di Puncak Lawang, Sabtu (10/10). Pada etape tersebut ada beberapa titik tanjakan dimungkinkan untuk mengejar ketertinggalan diantaranya di Kelok 44 maupun Embun Tanai.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015