Madrid (ANTARA News) - Dengan diskorsnya Diego Costa, pelatih timnas Spanyol Vicente del Bosque kemungkinan akan memainkan Alvaro Morata untuk mengisi peran penyerang pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan tim kecil di Grup C Luxemburg.

Penyerang Juventus itu dipuji sebagai "masa depan La Roja" setelah ia mencetak gol ketika Spanyol menang 1-0 pada pertandingan kualifikasi melawan Ukraina pada Maret, dan mantan pemain Real Madrid berusia 22 tahun itu bertekad tampil impresif setelah mengatasi cedera yang didapatnya di awal musim, lapor Reuters.

Ia mencetak gol pada kedua pertandingan pembukaan Juventus di Grup D Liga Champions bulan lalu, termasuk mengemas gol penentu kemenangan saat klubnya menang 2-1 di markas Manchester City, serta merupakan instrumen penting pada upaya klub Italia itu menembus final kompetisi klub elit tersebut musim lalu.

Spanyol dapat memastikan tempat mereka pada turnamen di Prancis tahun depan dengan kemenangan di Logrono dan memainkan pertandingan terakhir mereka di kualifikasi melawan Ukraina di Kiev pada Senin.

"Ada banyak pemain di tim yang berada di sini untuk kurun waktu singkat," kata Morata kepada para pewarta pada Selasa.

"Namun kami tetap memiliki hasrat yang sama tentang kemenangan dan memiliki semangat yang sama," tambahnya. "Saya merasa sedikit lebih baik dan saya senang berada di (timnas) Spanyol."

Morata, yang mengoleksi satu gol dari lima penampilannya untuk timnas, merupakan salah satu dari sejumlah pemain yang relatif muda, yang diharapkan Del Bosque akan dapat banyak membantu dalam perjuangan Spanyol meraih gelar level benua untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Penyerang Valencia Paco Alcacer (22) merupakan opsi lain di lini depan, sedangkan gelandang Bayern Munich Thiago Alcantara (24) kembali ke tim untuk pertama kalinya sejak Maret 2014 setelah serangkaian masalah pada lututnya.

Del Bosque akan perlu memadukan talenta yang lebih segar dengan sejumlah pemain seniornya, seperti Andres Iniesta, yang menepi karena cedera otot paha belakang, David Silva, dan Cesc Fabregas.

Spanyol memiliki 21 angka dari delapan pertandingan Grup C mereka, unggul dua angka atas Slovakia, yang akan menjamu Belarus pada Jumat.

Pasukan Del Bosque menghancurkan Luxemburg dengan skor 4-0 pada Oktober pada pertemuan antara kedua tim ini sebelumnya, dan memenangi empat pertemuan sebelumnya, semuanya pertandingan persahabatan, tanpa kemasukan satu gol pun.

Sang juara dunia 2010 tidak terkalahkan dalam 31 pertandingan kualifikasi yang dimainkan di kandang sendiri, memenangi 16 pertandingan kandang terakhirnya di kualifikasi Piala Eropa sejak kekalahan 0-1 dari Yunani di Zaragoza pada Juni 2003.

Ukaina menghuni peringkat ketiga di grup dengan 16 angka, menjelang pertandingan mereka melawan tim juru kunci Macedonia.
(Uu.H-RF/D011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015