Jakarta (ANTARA News) - Pengguna media sosial, terutama generasi muda, harus bersikap dewasa saat berinteraksi dengan sesama pengguna maupun menyerap informasi agar tidak terpengaruh pesan negatif, kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Budi Satrio.

"Mereka juga harus bisa mengelola akun masing-masing dan menyeleksi pesan yang diterima secara selektif," kata Hendri di Jakarta, Rabu.

Hendri menilai kehadiran media sosial akhir-akhir ini memang fenomenal, pengaruhnya sangat besar bagi masyarakat karena bisa mengarah langsung ke personal.

Oleh karena itu, menurut dia, tidak mengherankan jika media sosial dan dunia maya pada umumnya kini pun dimanfaatkan untuk menyebarluaskan paham kekerasan, termasuk oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) .

"Bila tidak dewasa dalam penggunaan media sosial, pasti akan sangat mudah dimasuki paham-paham baru, terutama paham kekerasan dan terorisme. Apalagi para generasi muda yang haus dengan berbagai informasi dan bacaan," katanya.

Menurut Hendri, untuk membendung propaganda paham kekerasan ISIS yang mengatasnamakan Islam, maka dunia maya harus dibanjiri dengan informasi dan tulisan tentang Islam yang damai, yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

"Upaya itu mutlak harus dilakukan karena dunia maya, baik itu internet maupun media sosial, adalah wahana paling efektif untuk melakukan kampanye dan propaganda," kata dia.

Selain itu, peran pemerintah sebagai regulator adalah mutlak, terutama untuk mengurangi hal-hal yang berbau ISIS, baik itu propaganda maupun pemberitaan yang ada di dunia maya atau media sosial.

"Sejauh ini pemerintah belum pernah mengomunikasikan imbauan kedewasaan dalam menggunakan media sosial ini," kata dia.

Kendati demikian, Hendri mengapresiasi langkah pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terkait sosialisasi pencegahan terorisme melalui dunia maya dengan pencanangan Tahun Damai di Dunia Maya.

Ia menilai langkah yang dilakukan BNPT cukup efektif, terutama sosialisasi melalui perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

"Tapi tentu saja itu harus terus digalakkan, karena ke depan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, dunia maya dan media sosial, juga akan semakin luar biasa," kata dia.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015