New Delhi (ANTARA News) - Pemerintah India pada Jumat mengajukan protes kepada pihak berwenang di Riyadh setelah tangan seorang pekerja rumah tangga dari Tamil Nadu dipotong majikannya, orang Arab Saudi, karena mengeluhkan keadaan pekerjaannya.

Menurut AFP, Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj menyesalkan serangan keji terhadap Kasthuri Munirathinam (55) itu, yang kini dirawat di rumah sakit di Riyadh.

"Pemotongan tangan seorang wanita India. Kami amat sangat terganggu dengan cara keji, yang diterapkan terhadap wanita India itu, di Arab Saudi," kata Sushma Swaraj melalui Twitter-nya.

"Itu tidak bisa diterima. Kami mempersoalkan hal itu dengan pemerintah Arab Saudi," kata dia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India menegaskan bahwa beberapa diplomat India di Riyadh mengajukan keluhan resmi kepada Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Menurut keluarga Munirathinam, wanita India asal desa di negara bagian selatan Tamil Nadu itu mengalami berbagai siksaan sejak bekerja sebagai PRT di Arab Saudi tiga bulan lalu.

"Ketika dia mencoba melarikan diri dari pelecehan dan penyiksaan, tangan kanannya dipotong oleh majikan perempuannya," kata saudara perempuan Munirathinam, S Vijayakumari, kepada kantor berita Press Trust of India.

Rekaman menunjukkan Munirathinam terbaring di ranjang rumah sakit disiarkan oleh beberapa media India.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Vikas Swarup mengatakan kepada AFP bahwa Munirathinam masih dalam proses pemulihan diri di rumah sakit dan upaya pemulangan sedang dilakukan.

"Kami terus berkomunikasi dengan Munirathinam, pihak rumah sakit, dan pihak kepolisian setempat. Dia akan mendapatkan semua bantuan hukum dan bantuan lainnya yang mungkin diberikan dari kedutaan," kata Swarup.

Ratusan ribu pekerja migran India bekerja sebagai PRT di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, tetapi keluhan tentang perlakuan buruk para majikan kepada mereka seringkali menjadi berita utama di India.

Sebuah video, yang menunjukkan seorang pekerja laki-laki asal India dipukuli oleh majikannya orang Arab, tersebar luas pada September dan memicu reaksi luas di media sosial.

(Y012/B002)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015