Jakarta (ANTARA News) - Kasus kekerasan seksual terhadap anak yang berujung pada kematian tidak hanya dialami siswi kelas 2 SD, PNF (9) di Kalideres, Jakarta Barat.

Pemerhati anak, Seto Mulyadi atau yang biasa disapa Kak Seto mengatakan kasus serupa banyak terjadi di daerah pelosok-pelosok Indonesia.

"Kasus seperti di Kalideres itu sebenarnya banyak terjadi di tapi tidak terungkap, anak yang dibunuh, diperkosa, diperlakukan tidak manusiawi itu banyak sekali di daerah," kata Kak Seto di Jakarta, Jumat.

Maraknya kasus kekerasan terhadap anak, seharusnya di Indonesia dicanangkan sebuah gerakan nasional perlindungan anak.

"Segera canangkan gerakan nasional stop kekejaman terhadap anak yang dimulai dari presiden, menteri, gubernur, sampai dibentuk seksi atau satgas perlindungan anak di setiap RT dan RW karena pekerjaan ini memang harus melibatkan masyarakat. Kalau mengandalkan polisi KPAI, Komnas anak ini tidak akan pernah terselesaikan karena jumlah kekerasan ini luar biasa," katanya.

Gerakan nasional, menurut Kak Seto akan menunjukkan keseriusan dan kepedulian pemerintah akan pemenuhan hak-hak anak seperti yang telah diratifikasi oleh Republik Indonesia di PBB.

Kak Seto juga menegaskan, monitoring hingga level terkeceil menjadi sangat penting untuk mencegah kekerasan terhadap anak.

"Kalau Hillary Clinton bilang mendidik anak perlu orang sekampung maka melindungi anak juga perlu orang sekampung, keluarga-keluarga perlu dikontrol oleh tetangga kiri kanan melalui lembaga yang dikoordisinasikan," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015