Karena jika kenaikan temperatur iklim terlalu tinggi, itu berarti permukaan laut juga akan naik dan terjadi bencana alam ekstrem, seperti banjir, hujan deras, gunung meletus. Ini semua untuk kemanusiaan,"
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuze mengatakan tujuan utama penyelenggaraan konferensi internasional perubahan iklim "Conference of Parties" (COP) 21 untuk menyepakati kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat .

"Karena jika kenaikan temperatur iklim terlalu tinggi, itu berarti permukaan laut juga akan naik dan terjadi bencana alam ekstrem, seperti banjir, hujan deras, gunung meletus. Ini semua untuk kemanusiaan," kata Dubes Corinne di Jakarta, Jumat.

Dubes mengatakan meskipun Prancis sebagai tuan rumah dalam konferensi yang diikuti oleh 195 negara ini, PBB sebagai lembaga penyelenggara adalah yang membuat inisiasi empat komponen yang harus disepakati oleh negara peserta United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Dalam hal ini, Prancis berkomitmen bahwa negara peserta dan delegasi yang berkaitan dengan perubahan iklim akan mencapai kesepakatan bersama pada konferensi yang diselenggarakan pada 13 November sampai 12 Desember mendatang.

Menurut Dubes, sejauh ini Indonesia telah menunjukkan kontribusi penuh terhadap isu perubahan iklim, yakni dengan mengikutsertakan negara terhadap konferensi pada 24 September lalu.

"Indonesia memiliki peran yang besar dalam isu perubahan iklim ini dan kami sangat yakin anda (Indonesia) bisa memenuhi komitmen pengurangan emisi," ujar Dubes Corinne.

Menurutnya, Indonesia bisa memenuhi komitmen perubahan iklim untuk mempertahankan emisi sebesar 25 persen hingga 2020 dan 29 persen pada 2030, atau hingga 41 persen dengan dukungan masyarakat internasional.

Dalam COP 21, akan ada paviliun dari Indonesia yang menunjukkan beberapa organisasi dan perusahaan negara yang telah sukses dalam membatasi suhu temperatur.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015