Saat saya pulang kerja, kita masih bertegur sapa pas saya lewat di depan rumah dia...
Jakarta (ANTARA News) - Asep Syaefullah, ayah mendiang PNF (9) mengaku keluarganya memiliki kedekatan emosional dengan keluarga diduga tersangka pembunuh PNF, A.

"Wah kalau dibilang dekat sih dekat. Secara emosional keluarga kami berdua dekat. Neneknya Puteri itu guru ngaji orang tua A. Bapak tiri A kan Chinese mualaf," kata Asep saat ditemui di kediamannya di Jalan Peta Barat RT 6/RW 7, kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu.

Asep bahkan mengaku akrab dengan tersangka A sejak kecil. "Saya kenal sama A. Kami kawan akrab sejak kecil. Keluarga dia dan keluarga saya itu dekat, berhubungan baik. Keluarga dia itu yang rumahnya di rumah gedong deket bedeng," katanya. Jarak rumah keluarga PNF dengan keluarga tersangka A cukup dekat hanya sekitar 100 meter.

Hingga jelang penemuan korban PNF pun, Asep masih bertegur sapa dengan tersangka A.

"Saat saya pulang kerja, kita masih bertegur sapa pas saya lewat di depan rumah dia, 'eh Pul!" Kata Asep.

Oleh karena itu Asep sangat terkejut begitu tahu A menjadi terduga kuat tersangka pembunuhan puteri ketiganya.

"Makanya ada indikasi bahwa dia melakukan hal ini saya enggak percaya. Tapi kalau memang saya pelajari lagi dari berita-berita kalau dia mencabuli anak segala macam, saya baru percaya," katanya.

Asep berharap kejadian yang menimpa Puteri adalah yang yang terakhir.

"Jangan sampai ada korban-korban berikutnya, mudah-mudahan ini yang terakhir," pungkasnya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015