Luksemburg (ANTARA News) - Uni Eropa meminta Rusia segera menghentikan serangan udara dengan sasaran kelompok moderat Suriah, dengan menegaskan bahwa perdamaian tidak mungkin tercapai selama negara itu dipimpin Presiden Bashar al Assad.

"Serangan militer Rusia baru-baru ini yang tidak hanya menyasar Daulah Islam (ISIS) dan kelompok teroris lain, melainkan juga oposisi moderat, adalah keprihatinan terbesar kami dan harus segera dihentikan," kata 28 menteri luar negeri anggota Uni Eropa seperti dikutip AFP.

Para menteri yang bertemu di Luksemburg untuk membahas perang Suriah itu juga menyebut aksi militer Rusia hanya akan memperburuk keadaan dan memperlemah upaya penyelesaian damai.

"Peningkatan militer ini mengancam memperpanjang perang, melemahkan upaya politik, memperburuk keadaan kemanusiaan, dan justru semakin mempersubur radikalisasi," kata mereka.

Mereka mendesak Rusia "memfokuskan pada target bersama demi mencapai solusi politik untuk konflik di Suriah."

Pernyataan menteri luar negeri Uni Eropa itu disampaikan menjelang pertemuan puncak negara-negara anggota pada Kamis di mana krisis Suriah juga akan menjadi salah satu agenda utama.

Para menteri itu menegaskan bahwa konflik di Suriah harus segera berakhir karena telah menelan 250.000 korban tewas dan memaksa 12 juta warga menjadi pengungsi.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri berkilah bahwa aksi militernya di Suriah semata-mata untuk "mengembalikan stabilitas pemerintahan yang sah dan menciptakan kondisi bagi tercapainya kompromi politik."

(G005/B002)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015