Sinyal negatif dari rupiah telah memicu aksi ambil untung secara masif
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah sebesar 147,63 poin menyusul tren penguatan rupiah yang berhenti terhadap dolar AS.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 147,63 poin atau 3,19 persen menjadi 4.483,07. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 33,75 poin (4,24 persen) menjadi 763,11.

"Sinyal negatif dari rupiah telah memicu aksi ambil untung secara masif. Tidak bisa dipungkiri, IHSG yang telah menguat sejak pekan lalu lebih disebabkan penguatan rupiah. Jadi, kalau tren penguatan rupiah berhenti IHSG akan mengikuti," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa kondisi bursa saham di kawasan Asia yang juga berada di area negatif menambah sentimen negatif bagi pasar saham di dalam negeri. Situasi itu juga mendorong pelaku pasar saham asing melakukan lepas saham.

"Kemarin pelaku pasar saham asing masih net buy di pasar reguler. Namun, pada Selasa (13/10) ini pelaku pasar saham asing net sell sekitar Rp345,608 miliar," katanya.

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa adanya optimisme pelaku pasar terhadap saham-saham di dalam negeri masih mampu menahan pelemahan IHSG lebih dalam.

"Pelaku pasar direkomendasikan untuk akumulasi secara selektif di beberapa saham berkapitalisasi besar dan lapis dua yang dinilai masih menarik secara jangka menengah," katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 265.339 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,06 miliar lembar saham senilai Rp4,95 triliun. Sebanyak 68 saham bergerak naik, 246 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 68 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 130,47 poin atau 0,57 persen menjadi 22.600,46, indeks Nikkei turun 203,93 poin (1,11 persen) menjadi 18.234,74, dan indeks Straits Times melemah 47,23 poin (1,56 persen) ke posisi 2.984,11. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015