GP Ansor ini bergerak tanpa melihat agama, suku, maupun ras karena GP Ansor ini bergerak demi keutuhan wilayah NKRI...."
Jayapura (ANTARA  News) - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jayawijaya, Papua diminta untuk mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan bangsa sehingga jauh dari perpecahan yang bisa menghancurkan generasi bangsa.

Demikian pesan atau permintaan itu disampaikan oleh Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya Letkol Inf Muhamad Aidi saat menghadiri kegiatan pelatihan kepemimpinan dasar GP Ansor Kabupaten Jayawijaya yang dilaksanakan di Masjid Al-Aqsoh Walesi Jalan Merasugun Asso nomor 1 Kampung Walesi, Kabupaten Jayawijaya.

"Mari kita kedepankan persatuan dan kesatuan dan membelakangi sifat membeda-bedakan diantara kita, mari kita melihat sejarah kembali Islam tidak pernah menyebar agama yang menyebar agama adalah peradaban," katanya sebagaimana tertuang dalam rilis yang diterima Antara di Jayapura, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa dulu orang tua menggunakan panah, busur dan tombak untuk berburu mencari makan tapi seiring perubahan zaman sekarang panah, busur dan tombak digunakan untuk perang suku dan hal-hal yang merugikan.

"Sehingga mari kita tinggalkan aktifitas itu dan kita museumkan alat tradisional tersebut dan kita gantikan alat-alat tersebut dengan alat pertanian berupa parang, sekop, pacul dan linggis. Mari kita membuka lahan pertanian di Kabupaten Jayawijaya ini," kata Muhamad Aidi.

Wasekjen PGP Ansor Pusat Faisal Atamimi menyampaikan ada dua agenda yang dilaksanakan, yaitu agenda pelatihan kepemimpinan dan agenda musyawarah.

"Organisasi pemuda Ansor ini dalam Bahasa Arab yaitu penolong, dalam arti menolong sesama dan diri sendiri. Kami berharap dikemudian hari nanti GP Ansor ini akan menjadi pemimpin yang baik dan bijak di generasi yang akan datang dan menjadi pemimpin yang dapat menyelesaikan masalah bukan dengan emosi tetapi dengan musyawarah agar nantinya masalah itu akan diselesaikan dengan baik dan aman," kata Faisal Atamimi.

Sementara itu, Ketua Wilayah GP Ansor Papua dan Papua Barat Amirudin M Madubun mengatakan bahwa organisasi itu pada 1929 mengusung dua ideologi yaitu ideologi Pancasila dan ideologi Islam.

"GP Ansor ini bergerak tanpa melihat agama, suku, maupun ras karena GP Ansor ini bergerak demi keutuhan wilayah NKRI. GP Ansor ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin yang nantinya akan memimpin di Walesi atau di Wamena," katanya

Kegiatan yang mengusung tema Reaktualisasi nilai-nilai aswaja, Pancasila dan NKRI menuju kader yang religius mandiri dan beradab yang dihadiri kurang lebih 100 orang itu diantara staf ahli Bupati Jayawijaya Kondar Siregar, Ketua PC Jayawijaya Haji Abu Hanifa Asso, Wakil Ketua Sekjen PPGP Ansor Pusat Faisal Atamim, dan Ketua PPGP Ansor Papua dan Papua Barat Amirudin M Madubun.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015