Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pangkalpinang menyatakan jumlah titik panas atau hotspot di Provinsi Bangka Belitung (Babel) menurun di bandingkan dengan periode yang sama sehari sebelumnya.

"Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua pukul 07.00 WIB menunjukan tinggal dua titik panas di Provinsi Babel. Jumlah itu jauh menurun dibandingkan pada kemarin, Rabu (14/10) yang terdeteksi ada 10 titik panas," kata Staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Nur Setiawan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, dua titik panas tersebut tersebar di Kabupaten Bangka Selatan, yakni di Kecamatan Air Gegas yang terdeteksi satu titik dan di Kabupaten Bangka Tengah terpantau di Kecamatan Koba juga satu titik.

"Menurunnya jumlah titik panas ini di sebabkan berkurangnya aktivitas yang dapat menimbulkan titik api sebagai indikasi awal kebakaran," katanya.

Menurutnya, titik panas itu juga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung suhu udara dan aktivitas pembakaran lahan pada saat kemarau.

Ia mengatakan, meskipun jumlah titik panas saat ini mengalami penurunan diharapkan warga tetap mewaspadai kabut asap dan memakai masker sebagai persiapan karena kabut asap tidak hanya datang dari provinsi ini namun juga bisa datang dari provinsi lain.

"Tetap waspada dan jaga kesehatan. Dampak akibat kabut asap cukup buruk karena mengganggu jarak pandang, mengakibatkan mata perih dan juga berpotensi menimbulkan penyakit ISPA," katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan, untuk mengurangi polusi udara yang akan merugikan kesehatan masyarakat lainnya.

"Kami berharap peran serta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, karena api akan sulit ditangani seiring kecepatan angin selama musim kemarau ini cukup kencang," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015