Jenewa, Swiss (ANTARA News) - Pemimpin UEFA Michel Platini harus memberikan beberapa jawaban terkait pembayaran dari FIFA senilai lebih dari 2 juta franc Swiss (2,10 juta dolar AS) jika ia ingin tetap menjabat, Presiden Kehormatan Badan Sepak Bola Eropa mengatakan pada Kamis setibanya untuk pertemuan membahas krisis.

Platini dan Presiden FIFA Sepp Blatter diskors dari sepak bola selama 90 hari oleh Komite Etik FIFA menunggu penyelidikan penuh atas pembayaran tahun 2011 yang ia terima untuk pekerjaan yang telah diselesaikan sembilan tahun sebelumnya.

Platini masih berharap mencalonkan diri dalam pemilihan Februari mendatang untuk menggantikan Blatter sebagai pemimpin FIFA, yang sedang dilanda kemelut atas tuduhan korupsi sejak 14 pejabat sepak bola dan pejabat pemasaran olahraga didakwa jaksa AS pada 27 Mei.

Mantan gelandang Prancis Platini mengatakan kesenjangan sembilan tahun antara akhir pekerjaannya untuk FIFA sebagai penasehat Blatter dengan pembayaran itu karena situasi keuangan FIFA.

Johansson, yang juga mantan Presiden UEFA, mengatakan kepada wartawan itu penting karena olahraga terbesar di dunia tersebut menjadi ternoda.

"Kita tidak bisa dipimpin oleh orang-orang yang korup. Itu penting," katanya saat tiba di bandara Jenewa. "Tapi saya tidak menghakimi dia".

"Saya harus mendapatkan fakta-fakta di atas meja saya. Dia adalah salah satu teman saya dan saya menghormati dia sebagai Presiden UEFA. Tapi jika hal ini benar, segala sesuatu akan terjadi," tambah pria asal Swedia itu.

Platini, yang membantah telah melakukan kesalahan, telah mengajukan banding atas suspensi dan berharap bisa membersihkan namanya dalam waktu yang tersisa untuk ikut pencalonan dalam pemilihan 26 Februari. Larangan sementara dari sepak bola berarti dia tidak dapat menghadiri pertemuan pada Kamis dan pengacaranya diharapkan untuk mempresentasikan kasusnya.

Anggota Komite Eksekutif UEFA Allan Hansen yang juga mantan inspektur detektif Polisi Denmark, mengatakan kepada wartawan "Saya berharap untuk mendapatkan beberapa informasi lebih lanjut."

Presiden Federasi Sepak Bola Rumania Razvan Burleanu mengatakan UEFA harus memilih calon presiden baru untuk ikut pemilihan FIFA jika Platini gagal memberikan penjelasan yang memuaskan atas pembayaran yang ia terima dalam sesi diskusi yang dimulai secepatnya pada Kamis.

"Ini adalah apa yang kita harus putuskan hari ini. Maksud saya harus ada kepastian, kita membutuhkan kandidat dari Eropa. Saya mengharapkan untuk membicarakannya dalam agenda kami (hari ini)," katanya.

Dengan reputasi UEFA sekarang yang sedang menjadi sorotan, Johansson, presiden terlama (1984-1991) mengatakan, ia sedih citra organisasi itu telah rusak oleh persekongkolan.

"Saya menjadi presiden selama 17 tahun dan kami tidak pernah melakukan sesuatu seperti ini, tidak pernah. Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini. Ini adalah sesuatu yang saya tidak akan percaya sampai saya hadapi sekarang," katanya seperti dilansir Reuters.

(Uu.D011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015