Los Angeles (ANTARA News) - Penjualan tiket pra-jual film "Star Wars: The Force Awakens" yang akan tayang Desember menembus rekor IMAX dengan angka 6,5 juta dolar AS untuk pemutaran perdana di Amerika Serikat pada Selasa.

IMAX Corp menyatakan tiket "The Force Awakens" pada Senin (19/10) jauh mengalahkan penjualan hari pertama film Batman "The Dark Knight Rises" pada 2012 dan "Hunger Games: Catching Fire" (2013), semuanya berada di kisaran satu juta dolar AS.

Trailer ketiga film Star Wars tayang perdana selama pertandingan National Football Philadelphia Eagles melawan New York Giants yang ditayangkan di ESPN, Senin (19/10), dan ditonton 15,9 juta orang.

ESPN mengatakan penonton mereka sekitar 13,5 juta selama musim pertandingan Monday Night Football.

Saat tiket untuk penayangan perdana 18 Desember mulai dijual, layanan penyedia tiket daring Fandango dan jaringan bioskop Alamo Drafthouse tidak bisa diakses ketika banyak penggemar menggunakan situs mereka.

Alamo Drafthouse meminta maaf melalui Twitter atas "frustasi dan kekecewaan" karena penggemar sempat tidak bisa membeli tiket.

Fandango menyatakan pada Selasa bahwa mereka "mengalami permintaan tiket yang tidak terkira."

Perusahaan menolak menyebutkan angka penjualan tiket "The Force Awakens", namun memberi gambaran bahwa jumlahnya delapan kali lebih banyak dari pemegang rekor sebelumnya "The Hunger Games" (2011).

MovieTicket.com juga menolak memberikan angka penjualan namun mengatakan ini adalah penjualan tiket hari pertama terbesar dan 95 persen tiket terjual dalam 24 jam.

Twitter mencatat ada 17.000 kicauan per menit saat trailer disiarkan dan ada lebih dari 1,1 juta cuitan 12 jam setelah siaran tersebut.

Facebook mengatakan ada 1,3 juta orang yang terlibat dalam 2,1 juta interaksi dalam satu jam pertama trailer tersebut diputar.

Trailer
dua setengah menit yang antara lain menampilkan karakter baru dalam film seperti Harrison Ford dan Carrie Fisher itu ditonton 13 juta kali di YouTube dan 8,8 juta di Facebook, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015