Jakarta (ANTARA News) - Dewan Kesenian Jakarta akan menyelengarakan pameran besar seni lukis Jakarta yang bertajuk "Rendering Regime". Pameran tersebut akan secara resmi dibuka pada Sabtu (24/10) mendatang.

Dalam keterangan tertulisnya, Dewan Kesenian Jakarta menyebutkan bahwa Rendering Regime hadir sebagai tema untuk merangkum pembacaan atas karya-karya seni lukis di Jakarta yang menjadi cerminan sikap dan pernyataan politis seniman terhadap kondisi lingkungan sosialnya.

Pada satu sisi, pameran tersebut menjelaskan upaya “rendering” atau penciptaan visual, gagasan artistik, dan struktur yang dilakukan oleh seniman. Sedangkan istilah “regime” dapat dibaca sebagai aturan, sistem, atau kondisi yang muncul dalam proses penciptaan.

Lebih lanjut, menurut Dewan Kesenian Jakarta, dari sudut pandang sosial politik, secara umum istilah itu mencoba untuk menggambarkan bagaimana hubungan mental pemerintah, media, dan masyarakat saat ini.

Upaya untuk menampilkan citra diri yang baik lewat media, membungkus berbagai macam persoalan dengan cerita yang lain, serta soal kekuasaan dan aturan yang semakin sulit untuk dipahami.

"Persoalan mengenai sikap dan pernyataan politis inilah yang akan dibicarakan dalam pameran ini. Meluasnya praktek seni (rupa) kontemporer kini, turut membawa warisan pilihan sikap tersebut," tulis Dewan Kesenian Jakarta.

Dewan Kesenian Jakarta menambahkan bahwa pameran tersebut berupaya untuk membaca pola kerja artistik pelukis sebagai sebuah pernyataan sikap, politis maupun apolitis, dan mengkaji isu yang terkait dengan masalah sosial politik di Jakarta.

Setiap seniman diberi ruang gerak yang luas untuk masuk ke dalam sudut pandang yang paling dekat dengan praktik mereka, sekaligus membuka kesempatan juga untuk melakukan eksplorasi atas tema-tema sosial yang lebih luas.

Pameran seni lukis "Rendering Regime" akan berlangsung mulai 25 Oktober sampai 13 November 2015 pada pukul 11.00 hingga 20.00 WIB, bertempat di Galeri Cipta II & III Jl. Cikini Raya No.73 Taman Ismail Marzuki Menteng, Jakarta Pusat.

Pameran tersebut terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Selain itu, Dewan Kesenian Jakarta juga mengadakan Tur Bersama Kurator yang akan dilaksanakan pada 31 Oktober dan 7 November pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015