Jakarta (ANTARA News) - BPJS Ketenagakerjaan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Syailendra Housing Communities Asia dan Orascom Communities untuk membangun kota terpadu di atas lahan seluas 200 hektar di daerah Jawa Barat.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa pembangunan kota terpadu ini akan memberikan nilai tambah baik bagi masyarakat maupun negara. Di kota terpadu itu akan membangun rumah susun sederhana milik (Rusunami) untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan yang berpenghasilan rendah.

"Kami menyadari banyaknya jumlah backlog perumahan di Indonesia termasuk untuk para anggota BPJS Ketenagakerjaan. Sudah banyak juga pengembang yang membangun perumahan terjangkau, namun belum ada yang memiliki konsep terintegrasi yang unik seperti yang ditawarkan dalam proyek ini," katanya.

Elvyn G Masassya menambahkan Rusunami ini nantinya ditawarkan di kisaran harga Rp119-Rp216 juta per unit. Nantinya, BPJS Ketenagakerjaan bersama pihak pengembang akan menyiapkan skema kepemilikan atas hunian-hunian ini agar tidak menjadi incaran para spekulan.

"Nanti akan ditetapkan holding periode atau masa huni minimal. Jadi, tidak boleh memindahtangankan rumah dalam jangka waktu tertentu," paparnya.

Dipaparkan, penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya, Chairman Orascom Communities Samih Sawiris, dan Presiden Direktur Syailendra Capital mewakili Syailendra Group Jos Parengkuan.

Dalam kesempatan itu, Jos Parengkuan mengatakan proyek itu diperkirakan menelan biaya sekitar 200-250 juta dolar AS, nantinya akan dibangun hunian bertingkat rendah yang dapat menampung hingga 30 juta keluarga.

Untuk mendukung proyek itu, lanjut dia, Syailendra Capital berencana mengelola partisipasi investor lokal melalui struktur reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).

"Ini akan menjadi RDPT pertama di Indonesia yang melakukan investasi di proyek perumahan dalam skala besar ini. Nantinya, di lahan seluas 200 hektar itu akan dibangun kota terpadu yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.

Sementara itu, Chairman Orascom Communities, Samih Sawiris selaku pengembang hunian kota terpadu menambahkan bahwa di Indonesia telah banyak dibangun kota terpadu namun belum ada yang khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Melalui proyek ini, diharapkan juga DKI Jakarta akan memperoleh manfaat secara tidak langsung dari berkurangnya kepadatan lalu lintas, dan diharapkan juga menciptakan efek multiplier bagi perekonmian secara menyeluruh," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015