Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pembangunan infrastruktur bukan Jawa sentris melainkan Indonesia sentris dengan penegasan khusus untuk wilayah Indonesia Timur.

Presiden Jokowi dalam acara Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2015 dengan para Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara Jakarta, Rabu, mengatakan mulai saat ini pembangunan infrastruktur ditekankan Indonesia sentris.

"Nah yang kereta api, Insya Allah Pak Gubernur Sulsel, November karena kemarin mau dibuka Agustus saya enggak mau groundbreaking, belum ada barangnya. Kalau groundbreaking sudah ada relnya saya mau datang, nanti cuma groundbreaking enggak ada tindak lanjutnya, enggak mau," katanya.

Sementara untuk proyek kereta api di Papua kata dia, sudah mulai feasibility study sehingga tahun depan ditargetkan bisa dimulai.

Proyek bandara juga sudah mulai banyak dilakukan terutama dalam hal perombakan terminal dan perpanjangan runway.

"Untuk tol, konsentrasi sekarang baru di Tol Trans Sumatera, Lampung, sampai Aceh. Kita harapkan dalam tiga tahun Lampung-Palembang bisa sambung," katanya.

Kalimantan, kata dia, bulan depan ia berjanji akan melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan dan Samarinda hingga berlanjut ke Manado hingga Bitung yang juga telah dimulai pembangunan proyek jalannya.

Sementara pembangunan waduk, Jokowi mengaku baru 13 waduk dari rencana 49 waduk yang akan dibangun.

"Karena hitung-hitungan kita dengan 49 waduk bisa diairi dan diperluas sawah untuk meningkatkan produksi pangan," katanya.

Sedangkan untuk listrik, ada kebutuhan sebesar 35.000 MW yang menurut Presiden bukanlah target ambisius.

Tahun depan ditargetkan akan ada powerplant mobile yang sudah dikerjasamakan dan diperuntukkan bagi daerah dan pulau yang diprioritaskan.

"Artinya, memang ini tugas menteri selesaikan, cari solusi agar 35.000MW ini selesai," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015