London (ANTARA News) - Indonesia Pusaka Recital 2015 yang merupakan kolaborasi KJRI New York dan Jaya Suprana School Performing Arts diselenggarakan di Weill Recital Hall, Carnegie Hall, New York.

Minister Counselor/Konsul Pensosbud KJRI New York, Benny YP Siahaan kepada Antara, Rabu, mengatakan kegiatan yang  dipersiapkan sejak tahun lalu itu lulus seleksi dewan Carnegie Hall.

Menurut Benny, Jaya Suprana pada tahun lalu merupakan orang Indonesia pertama yang berhasil menembus Carnegie Hall dengan konser Indonesia Pusaka.

Carnegie Hall yang dikenal tempat untuk konser musik klasik dan teater drama kelas dunia. Gedung pentas tempat seniman dan musisi dunia sekaliber Rachmaninoff atau Lang Lang pernah mangung.

Hadir dalam pagelaran antara lain Dubes RI untuk AS, B. Bowoleksono, Dubes RI untuk PBB Desra Percaya, Mantan Menhan Purnomo Yusgiantoro, Wakil Dubes RI untuk PBB M. Anshor serta Konjen RI New York G. Dharmaputra.

Acara dibuka Konjen RI New York dilanjutkan dengan sambutan Menlu RI Retno LP Marsudi yang dibacakan Dubes RI untuk AS.

Menlu menyampaikan selamat atas terlaksananya acara serta menekankan pentingnya diplomasi budaya sebagai alat memajukan filosofi bangsa Indonesia Bhineka Tunggal Ika.

Pagelaran seni diawali penampilan seni tari Indonesia Pusaka Dance Ensemble menampilkan tari Bedayan dibawakan dengan luwes dan anggun, biasanya tari sakral tersebut dipertontonkan pada raja-raja.

Tari Bedayan dibawakan tujuh penari dipimpin Ayla Sarwono dengan iringan gamelan komposisi Tembang Alit karya Jaya Suprana.

Penampilan puncak adalah piano klasik menampilkan 12 bakat cemerlang pianis belia Indonesia seperti Jesslyn Gunawan. Ryan Ferguson, Gabriella Handoko, Lita Tandiono, Evelyn Abidin serta Viona Sanjaya.

Konser piano berlangsung sekitar 90 menit membawakan karya karya legendaris Jaya Suprana seperti Fantasi Arum Dalu, Sonata Sekar Setaman, Untuk Ayla, Variasi Gethuk, Uro-uro.

Para pianis remaja yang demikian lincah memainkan karya karya sulit Jaya Suprana yang kental rasa musik tradisional dari berbagai daerah.

Penonton hanyut terbawa berbagai emosi dari masing masing komposisi dari yang riang dan jenaka seperti Fantasi Arum Dalu yang romantis dalam Untuk Ayla serta melankolis di lagu Aforisma.

Puncak acara ditampilkan komposisi Jaya Suprana yang tersulit yaitu "Dedemit" yang dibawakan pianis otodidak Hendrata Prasetya. Dalam membawakan Dedemit ini tata cahayapun dibuat sedikit gelap untuk memberi efek "menyeramkan".

Terdapat suguhan dari Armonia Choir yang melarutkan penonton dengan membawakan lagu-lagu tradisional secara medley seperti Manuk Dadali dan Jali-Jali. Pada akhir acara penonton memberikan standing applause kepada sang maestro Jaya Suprana.

Maraknya tepuk meriah hadirin dan berbagai komentar positifnya bukti pagelaran Indonesia Pusaka Recital yang berdurasi 2,5 jam meninggalkan memori indah kepada hadirin tentang tentang seni budaya Indonesia di New York.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015