Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih terus mengepung Palangkaraya, Jambi dan Pekanbaru serta wilayah lain di Indonesia.

"Bahkan Palangkaraya, Jambi dan Pelanbaru nyaris terisolir selama lebih dari dua bulan karena terkepung asap," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis.

Jutaan orang yang tinggal di daerah ini terus menerus terpapar langsung asap.

"Ini menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat," tegas Sutopo.

Dia menerangkan, sejak Juli hingga sekarang, sudah 450.431 orang menjadi penderita ISPA, dengan rincian 65.232 jiwa di Riau, Jambi 90.747 jiwa, Sumatera Selatan 101.332 jiwa, Kalimantan Barat 43.477 jiwa, Kalimantan Tengah 52.213 jiwa dan Kalimantan Selatan 97.430 jiwa.

Dia yakin jumlah sebenarnya jauh lebih besar karena masih banyak masyarakat yang tidak berobat ke puskesmas atau rumah sakit sehingga data mereka tidak tercatat.

"Besar kemungkinan jumlah sebenarnya lebih banyak lagi," katanya.

Jarak pandang di sejumlah wilayah di Indonesia, kata dia, juga memburuk.

"Jarak pandang tadi pagi di Padang 1.200 meter, Pekanbaru 50 meter, Jambi 700 meter, Palembang 1.000 meter, Pontianak 400 meter, Ketapang 300 meter dan Palangkaraya 100 meter," katanya.

Kualitas udara di sebagian besar daerah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah berada pada level berbahaya. Upaya pemadaman sendiri terus dilakukan baik melalui darat maupun udara, kata Sutopo.


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015