Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis mengatakan instansinya tengah berupaya untuk tidak bergantung pada anggaran dari pemerintah untuk mengembangkan kampus.

"Dengan program Dana Abadi, ketergantungan kami terhadap anggaran dari pemerintah itu tidak signifikan lagi," kata Anis dalam peluncuran program Dana Abadi dan aplikasi Sahabat Makara di Jakarta, Kamis.

Anis mengatakan upaya yang dilakukannya yakni dengan menggalang donasi dari alumni maupun masyarakat yang peduli dengan pendidikan lewat program Dana Abadi.

Wakil Rektor Bidang SDM, Pengembangan dan Kerjasama UI Hamid Chalid mengungkapkan bahwa dana yang digelontorkan pemerintah untuk UI masih kurang.

"Dana yang datang dari pemerintah jauh dari cukup, karena itu kami mesti mencari dana dari sumber sumber lain. Dan seperti perguruan tinggi dunia lainnya, salah satunya adalah dengan menghimpun dana abadi," kata Hamid.

Dia juga mengungkapkan bahwa dana operasional UI selama setahun mencapai Rp1,5 triliun.

Anis menggambarkan saat ini UI masih defisit anggaran untuk menjalankan berbagai programnya.

"Kita masih besar pasak daripada tiang. Pemerintah menginginkan kita merilis 1.000 jurnal per tahunnya, masuk peringkat 200 dunia, tapi anggaran yang diturunkan sedikit," kata Anis.

Oleh karena itu UI berupaya menggalang donasi melalui program Dana Abadi UI yang akan disimpan dalam bentuk deposito.

Anis berharap pada para alumni UI yang berjumlah sekitar 350 ribu orang untuk menyumbang sebesar Rp100.000 lewat Dana Abadi UI yang dilakukan secara periodik.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015