Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi tingkat inflasi pada akhir 2015 bisa mencapai angka 3,6 persen atau lebih rendah dari perkiraan semula.

"Inflasi sebelumnya empat plus minus satu persen. Tapi saat pembahasan di Rapat Dewan Gubernur terakhir kita melihat inflasi akhir tahun akan ada di bawah empat persen atau dipertahankan pada 3,6 persen," ujarnya seusai mengikuti rapat FKSSK di Jakarta, Kamis malam.

Agus mengatakan membaiknya laju inflasi tersebut disebabkan oleh pembenahan fundamental perekonomian nasional yang mulai menunjukkan hasil positif, meskipun masih ada risiko tekanan global maupun domestik.

Hal tersebut tercermin dari deflasi 0,05 persen pada September yang berarti angka inflasi nasional tahun kalender Januari-September 2015 tercatat sebesar 2,24 persen dan secara tahunan (year on year) 6,83 persen.

Bahkan hingga minggu kedua Oktober, Bank Indonesia masih mencatat adanya deflasi 0,09 persen. Namun, ini masih merupakan angka perkiraan karena angka rilis resmi masih menunggu penghitungan hingga akhir bulan.

"Ini baru minggu kedua. Nanti kami perhatikan lagi untuk minggu ketiga. Saat ini year on year masih 6,83 persen. Tapi nanti di akhir tahun akan masuk di bawah empat persen," kata Agus.

Meskipun data inflasi mulai menunjukkan adanya perbaikan, namun Agus masih belum mau mengungkapkan terkait kemungkinan suku bunga acuan (BI Rate) akan diturunkan dalam waktu dekat.

"Memang kondisi ekonomi domestik menunjukkan kondisi baik dan kuat. Tapi Rapat Dewan Gubernur memutuskan berdasarkan data, dan kami melakukan perubahan kebijakan yang didukung oleh data," tambahnya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015