Medan (ANTARA News) - Kabut asap yang menyelimuti kawasan Bandar Udara Kualanamu dinilai semakin parah sehingga jarak pandang pun semakin terbatas.

Hujan yang terjadi sejak Jumat (23/10) malam juga tidak membawa pengaruh dalam mengurangi kabut asap tesebut.

Malah, Prakirawan Stasiun Meteorologi Kualanamu Desi Doloksaribu yang dihubungi di Medan, Sabtu, mengatakan, curah hujan tersebut justru memperburuk jarak pandang di kawasan Bandara Kualanamu. "Karena hujannya juga mengandung smoke (asap)," katanya.

Pada hari-hari sebelumnya, jarak pandang di Bandara Kualanamu cukup aman yaitu di atas 2.000 meter.

Namun, kata Desi, sejak Sabtu pagi jarak pandang tersebut semakin berkurang yakni sekitar 350 meter pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 08.0 WIB.

Jarak pandang mulai bertambah menjadi 500 meter pada pukul 10.00 WIB. "Sekarang sudah 800 meter,"  katanya ketika dihubungi pukul 11.35 WIB.

Pihaknya mendapatkan informasi tentang adanya gangguan penerbangan di Bandara Kualanamu karena memburuknya jarak pandang akibat kabut asap tersebut.

Salah satunya ia menyebutkan informasi adanya pesawat yang tidak dapat mendarat (landing) di Bandara Kualanamu sekitar pukul 08.00 WIB dan diperintahkan untuk berputar-putar terlebih dulu.

Ada juga pesawat yang batal mendarat. "Seperti Sriwijaya Air dari Jakarta yang akhirnya memilih mendarat di Batam," ujar Desi.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015