Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Dua ledakan bom mengoyak masjid-masjid di Nigeria timur laut pada Jumat, menewaskan setidaknya 55 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya sementara para petempur Boko Haram menguasai sebuah kota di negara tetangga Nigeria, Kamerun.

Serangan-serangan di Maiduguri, Yola dan sebuah kota di Kamerun, Kerawa, kembali menggarisbawahi adanya ancaman terus-menerus secara nasional dan kawasan yang dilancarkan kelompok militan Islamis itu --kendati militer mengklaim pihaknya mencapai kemenangan.

Ketakutan bakal meningkat, terutama di Maiduguri, yang telah mengalami enam kali serangan bulan ini hingga menewaskan 76 orang, demikian menurut data AFP.

Pertanyaan juga akan timbul kembali soal bagaimana para milisi bisa melancarkan serangan seperti itu secara berkala, setelah terjadinya serangan-serangan serupa di kota tersebut yang menghilangkan nyawa lebih dari 117 orang.

Rangkaian pengeboman juga menunjukkan tantangan yang dihadapi Amerika Serikat, yang pada pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya akan mengerahkan hingga 300 personel militer ke Kamerun timur laut.

Kontingen AS itu akan melakukan operasi pengintaian dan intelijen terhadap Boko Haram, termasuk di Nigeria, ketika serangan-serangan terhadap warga sipil meningkat.

Bom Bunuh Diri

Serangan pertama di Maiduguri terjadi tak lama setelah pukul 05.00 waktu setempat di daerah Jidari di ibu kota negara bagian Borno, tempat kelompok Boko Haram dibentuk pada 2002.

Umar Sani, seorang anggota pengamanan yang membantu militer dalam operasi melawan pemberontak, serta warga setempat yang bernama Musa Sheriff mengatakan kepada AFP ada dua ledakan di masjid.

Badan Penanganan Darurat Nasional Nigeria (NEMA) mengatakan hanya enam orang yang tewas dan 17 orang luka-luka, sementara sumber-sumber rumah sakit menyebutkan jumlah yang tewas sebanyak 19 orang.

Ledakan di Yola terjadi pada pukul 14.00 wakut setempat di masjid Jambutu Jumaat di daerah Jimeta di kota itu, tak lama setelah imam menyelesaikan dakwahnya.

Setidaknya 27 orang tewas dalam ledakan bom di masjid yang baru saja diresmikan itu, kata NEMA.

Koordinator NEMA di negara bagian Adamawa, Saad Bello, mengatakan bahwa 116 orang dirawat karena luka-luka di dua rumah sakit yang ada di kota itu.

Di Kamerun, sumber keamanan dan kawasan mengatakan para pemberontak dengan cepat telah menguasai kota Kerawa, jauh di utara, dan sejumlah warga sipil tewas.

Kerawa, yang memiliki 50.000 penduduk, terletak di distrik Kolofata. Distrik itu secara berkala menjadi target serangan Boko Haram.

Kamerun, Chad dan Niger telah membentuk persekutuan militer dengan Nigeria dan Benin untuk memerangi para pegaris keras, yang tahun ini menyatakan kesetiaannya kepada Negara Islam.

(Uu.T008)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015