Ini merupakan batik dengan zat pewarna yang ramah lingkungan
Yogyakarta (ANTARA News) - Ratu Denmark Margrethe II mengamati demo teknik pembuatan batik tulis di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, Sabtu.

Kunjungan Margrethe II ke Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian di Yogyakarta itu mengawali jadwal kunjungannya ke Kota Gudeg.

Dengan memakai gaun bermotif garis-garis berwarna merah, dan biru muda, ia didampingi Menteri Luar Negeri Denmark Kristian Jensen serta Duta Besar Denmark Casper Klynge.

"Selamat menikmati, dan semoga kunjungan ini dapat ditindaklanjuti dengan penguatan kerja sama Indonesia-Denmark dalam bidang diplomasi dan kebudayaan," kata Ketua Umum Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad Larasati Suliantoro Sulaiman saat menyambut kedatangan Margrethe II.

Kepada Margrethe, Larasati mengatakan batik merupakan salah satu komoditas kerajinan yang mampu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Dalam kunjungan yang berlangsung hampir satu jam itu, Margrethe mendapat penjelasan mengenai keragaman batik, filosofi batik, serta teknik pembuatan batik. Ia juga sempat mencoba.

Dari beberapa motif batik yang dipamerkan oleh BBKB, ada beberapa batik yang cukup lama menjadi perhatiannya yakni batik keraton Yogyakarta "Niti Cakar Ayam", serta batik keraton Yogyakarta "Parang Borong", dan "Tamartuntum".

"Ini merupakan batik dengan zat pewarna yang ramah lingkungan," kata Suliantoro.

Setelah mengunjungi BBKB, Ratu Margrethe II beserta rombongan langsung melanjutkan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) , Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kompleks Candi Prambanan.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015