Soal-soal yang diberikan pada UKG, dibuat dengan pendekatan kualitas oleh dosen, industri, ahli pengukuran hingga Widyaiswara
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan Uji Kompetensi Guru (UKG) bukan untuk mempermalukan, tetapi justru mengangkat derajat guru.

"UKG bukan untuk mempermalukan guru, tetapi justru mengangkat derajat guru dan meningkatkan kompetensi guru," ujar Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sumarna Surapranata di Jakarta, Senin.

Pernyataan itu sekaligus membantah apa yang disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo yang keberatan jika hasil kompetensi tersebut dipublikasikan karena berpotensi untuk merendahkan guru, terutama jika nilainya di bawah standar. Publikasi itu akan meruntuhkan kepercayaan orang tua pada guru bersangkutan.

Dirjen Sumarna menambahkan setelah dilakukan UKG, maka guru yang nilainya di bawah standar kompetensi (pada tahun ini 5,5) akan mengikuti pelatihan.

Sementara, guru yang nilainya di atas standar atau yang mencapai nilai sempurna akan dijadikan mentor.

"UKG akan dilangsungkan setiap tahunnya, untuk mendapatkan angka tertentu. Targetnya pada 2019 adalah delapan," jelas dia.

Pada tahun ini, UKG akan berlangsung pada 9-27 November. UKG akan diikuti sekitar 2.949.110 guru baik guru yang mempunyai sertifikasi pendidik maupun guru yang belum bersertifikat pendidik, baik PNS maupun guru honorer.

UKG akan dilaksanakan dengan dua cara, yaitu dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Hanya 36 dari 520 kabupaten/kota yang tidak melaksanakan UKG secara luring.

Kemdikbud juga menyiapkan 200 paket soal untuk 200 mata pelajaran program keahlian. Waktu pelaksanaan tiap guru hanya berlangsung dalam satu hari, tepatnya selama 120 menit, pilihan ganda dengan jumlah soal 60-100 soal. Dalam satu hari, terdapat tiga gelombang UKG. Setelah UKG, akan dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi guru.

"Soal-soal yang diberikan pada UKG, dibuat dengan pendekatan kualitas oleh dosen, industri, ahli pengukuran hingga Widyaiswara," katanya.

Disinggung mengenai persiapan UKG, dia menambahkan persiapannya hampir mencapai 100 persen.

Pewarta: Indriani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015