Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Senin, mengaku, sebanyak 56 dari total 76 penerbangan telah dibatalkan maskapai penerbangan akibat asap pekat selimuti wilayah udara Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Penerbangan hari ini total sesuai jadwal berjumlah 76 kali, tapi sudah batal sebanyak 56 penerbangan. Sisa tinggal 20 penerbangan," papar Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ongah Hasnan Siregar, di Pekanbaru, Senin.

Dia berujar, kondisi tersebut terjadi karena memburuknya kualitas udara hampir dua bulan terkahir akibat diselimuti kabut asap kebakaran lahan dan hutan di Sumatera, sehingga berdampak terhadap penurunan jarak pandang.

Seperti untuk wilayah udara di Kota Pekanbaru hanya 500 meter dari mulai pukul 7.00 WIB berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika setempat.

"Kalau kemarin, jarak pandang relatif baik berada 1.000 meter pukul 8.00 WIB dan naik 1.500 meter pada siang hari. Tapi sekarang, sejak pagi tadi hingga saat ini belum ada penerbangan di Pekanbaru," ucap dia.

Ibnu Hasan, Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menjelaskan, Minggu (25/10) makapai terlanjur membatalkan 62 dari total 68 penerbangan baik rute domestik atau internasional, meski cuaca mulai membaik karena turunnya hujan hari sebelumnya atau dini hari.

"Visibility (jarak pandang) jam 8.00 Wib tadi sekitar 1.000 meter dan pukul 12.00 WIB siang ini baik sekitar 1.500 meter. Namun sayang, maskapai sudah batalkan 62 penerbangan," bebernya.

Ia berujar, pada hari libur tersebut sesusai jadwal hanya tersisa enam penerbangan domestik baik untuk aktivitas pendaratan maupun lepas landas dari yang dilayani maskapai Lion Air dan Batik Air.

Yakni Lion Air dengan nomor penerbangan JT-236 dari Batam sesuai jadwal mendarat pukul 14.20 WIB, kemudian Lion JT-292 dari Jakarta mendarat jam 16.30 WIB dan Batik Air ID-6850 dari Jakarta mendarat pukul 18.40 WIB.

"Ketiga pesawat itu seperti Lion dari Batam medarat sekitar pukul 17.00 WIB, Lion dari Jakarta pukul 19.10 WIB dan Batik ID 6850 dari Jakarta jam 19.20 WIB," terang dia.

BMKG Stasiun Pekanbaru merilis, dari pencitraan satelit Terra dan Aqua hari ini pada pukul 7.00 WIB, terdapat 154 titik panas atau hotspot di Sumatera, dimana Sumatera Selatan masih mendominasi dengan 146 titik dan Jambi 8 titik.

"Ini menyebabkan jarak pandang menurun seperti di Rengat cuma 50 meter, Pelalawan 500 meter, Pekanbaru 600 meter dan Dumai 1.000 meter," papar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015