Denpasar (ANTARA News) - Agustay Hamdani (25), terdakwa kasus pembunuhan Engeline (8), mengungkapkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri, Denpasar, Selasa, bahwa Margrietlah yang membunuh Engeline.

"Dalam BAP itu saya sudah menerangkan kepada bapak polisi bahwa bukan saya pelakunya, karena saya hanya disuruh Margrirt untuk mengubur jenazah Engeline," ujar Agustay saat diberikan kesempatan menanggapi keterangan saksi oleh Ketua Majelis Hakim Haris Sinaga.

Ia mengakui, semua keterangan saksi polisi ada yang tidak benar, karena saat petugas melakukan penyelidikan pada 16-18 Mei 2015 dia berada di kediaman Margriet saat Engeline dikabarkan hilang.

Agustay juga menanggapi keterangan saksi bahwa saat sedang diinterogasi petugas dia sempat dibawakan parang oleh Margrit, namun tidak diketahui polisi yang berjaga di luar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Saya juga tidak mengetahui siapa yang menyiram tanah di halaman tempat Engeline terkubur," ujar Agustay.

Usai persidangan, kuasa hukum Agustay, Haposan Sihombing Agustay sudah mengaku kepada polisi bahwa Margriet yang membunuh Engeline.

"Agustay menyampaikan itu kepada saya usai diperiksa polisi dan ia mengaku terancam oleh orang-orang pengikut Margriet," ujar Haposan.

Dalam dakwaan disebutkan bahwa terdakwa Margriet pada 15 Mei 2015 memukul korban hingga kedua telinga dan hidung korban berdarah.

Kemudian, pada 16 Mei 2015 Pukul 12.30 WITA, terdakwa memukul korban dengan tangan kosong dan membenturkan kepala korban ke tembok sehingga Engeline menangis.

Margriet memanggil Agustay ke kamar terdakwa dan Agustay melihat Margriet sedang memegang rambut korban. Selanjutnya membanting kepala korban ke lantai sehingga korban terjatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai. Setelah itu korban terkulai lemas.

Terdakwa kemudian mengancam Agustay untuk tidak memberitahu orang lain kalau dia memukul Engeline, dan dijanjikan uang Rp200 juta pada 24 Mei 2015, apabila mau mengikuti keinginannya. (Baca: Misteri cek Rp4,7 miliar)

Kemudian, Agustay diminta Margriet mengambil sprei dan seutas tali untuk diikat ke leher Engeline. Agustay lalu disuruh mengambil boneka Berbie milik Engeline dan meletakan ke dada korban.

Mergriet menyuruh Agustay membuka baju dan meletakkannya di atas tubuh Engeline, kemudian menyuruh memperkosanya. Agustay menolak dan berlari ke kamarnya.

Agustay kemudian mencuci tangannya dan membuka celana pendeknya serta mengambil korden merah yang diserahkan kepada terdakwa dan ditaruh di dekat korban.

Selanjutnya, Margriet menyuruh Agustay membakar rokok dan menyulutnya ke tubuh korban. Agustay tidak mau dan membuang rokok itu.

Pewarta: I Made Surya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015