Jambi (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memastikan bahwa tunjangan guru tidak akan dipotong hanya gara-gara jam mengajar tidak terpenuhi akibat asap kebakaran hutan dan lahan.

"Semua guru jangan khawatir, tunjangan profesi guru tidak akan dipotong hanya karena asap yang membuat libur," kata Menteri Anies saat meninjau sekolah yang terdampak asap di Jambi, Selasa.

Menteri menjelaskan kondisi kesehatan siswa itu nomor satu, untuk itu guru jangan memaksakan anak-anak masuk sekolah agar jam mengajar bisa terpenuhi.

"Memang ada tempat-tempat yang memaksakan anak masuk sekolah, itu kenapa, karena gurunya takut tidak dibayar jam mengajarnya karena tidak terpenuhi 24 jam. Tak perlu khawatir, pokoknya gaji guru tidak terganggu," katanya menjelaskan.

Anies mengungkapkan, selain banyak guru yang mengkhawatirkan tunjangan profesi tidak dibayar, banyak juga sekolah yang mengkhawatirkan anak-anak dalam menghadapi Ujian Nasional (UN).

"Mengenai UN juga banyak yang mengkhawatirkan dan saya garisbawahi bahwa UN itu mulai April tahun 2015 sudah tidak menentukan kelulusan siswa. Ini banyak yang lupa, karena itu jangan khawatir," kata Anies.

Bahan ujian siswa di daerah yang terdampak asap katanya akan disesuaikan dengan materi yang sudah diajarkan di sekolah. Dan dipastikan materi pelajaran siswa tidak ada yang ketinggalan.

Di samping itu, Anies menegaskan bahwa keselamatan kesehatan anak lebih penting dan pendidikan nanti menyusul.

Pemerintah pun katanya sudah menetapkan jika kualitas udara atau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) diangka 300 maka harus diliburkan semua kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dan bila ISPU sekitar 200 maka yang libur adalah PAUD dan SD.

"Guru harus menyusun bahan-bahannya supaya anak bisa belajar di rumah dengan baik, buat orang tua jika anak-anak diliburkan jangan diizinkan main di luar, kalau orang tua mengizinkan tetap saja kena. Dan jangan lupa pakai masker," katanya.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015