Kupang (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan buku "Diaspora Melanesia di Nusantara" saat Festival Budaya Melanesia 2015 yang diadakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Dengan adanya buku tersebut kita bisa melihat betapa Melanesia menjadi bagian dari Indonesia dan Indonesia menjadi bagian dari budaya Melanesia," kata Mendikbud Anies Baswedan kepada wartawan di Kupang, Rabu.

Buku terdiri dari sembilan bab ini berisi bagaimana Melanesia sampai ke Nusantara, jejak genetik, hingga keragaman bahasa di Melanesia.

"Buku untuk melacak sejarah negara yang wilayahnya terdapat jejak Melanesia," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan pada jumpa pers.

Buku ini ditulis oleh sepuluh, antara lain Rovicky Dwi Putrohari (ahli geologi), Truman Simanjuntak (arkeolog), Pater Gregorius Neonbasu (Antropolog), Multamia Lauder (pakar lingustik), Herawati Sudoyo (Kepala Laboraturium DNA Forensik Eijkman Institute) dan Edward L Poellinggomang (sejarawan).

Buku ini akan diserahkan ke penerbit umum agar dapat didistribusikan secara luas.

Festival Budaya Melanesia untuk pertama kalinya digelar di Indonesia pada 27-30 Oktober dan dihadiri perwakilan dari negara kawasan Pasifik berpenduduk Melanesia, antara lain Papua Nugini, Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon dan Timor Leste.

Kacung Marijan mengharapkan pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam bidang budaya demi membantu terjalinnya kerja sama pada bidang lain.

"Kebudayaan sebagai titik sentral membangun kerja sama di negara kawasan Pasifik yang berbasis etnik dan budaya Melanesia," kata Marijan.




Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015