San Francisco (ANTARA News) - Google tahun depan akan mengujikan balon helium pemancar Internet di stratosfer setelah raksasa mesin pencari ini mengikat kerja sama bisnis dengan operator-operator telekomunikasi mobile Indonesia --Indosat, Telkomsel dan XL Axiata--, kata Google seperti dikutip AFP.

"Project Loon" yang ambisius itu ditujukan untuk mengirimkan koneksi Internet ke daerah-daerah terpencil atau miskin di seluruh dunia dengan mengggunakan satu jejaring mengapung dari ribuan balon teknologi tinggi.

Begitu di tepi ruang angkasa, balon-balon ini akan dua kali lebih tinggi dari pesawat-pesawat komersial, di atas cuaca buruk apa pun dan hampir tidak terlihat oleh mata telanjang, kata Google.

Rangkaian uji pertama dilakukan di Selandia Baru pada 2013.

Indonesia adalah kandidat yang bagus untuk pengujian lebih jauh karena hanya sepertiga dari 250 juta penduduknya yang memiliki akses ke Internet yang kebanyakan dihubungkan oleh akses internet yang lambat, kata Mike Cassidy, wakil presiden Project Loon, dalam satu posting blog.

Indonesia, sebut AFP, memiliki ribuan pulau yang beberapa di antaranya berupa hutan dan pegunungan, yang membuatnya sulit dijangkau kabel optik fiber atau dipasangi menara telekomunikasi mobile.

"Selama beberapa tahun ke depan kami berharap Loon bisa membantu koneksi LTE Internet kecepatan tinggi dalam jangkauan lebih dari 100 juta penduduk Indonesia, memberi mereka akses ke kesempatan-kesempatan pendidikan, budaya dan ekonomi yang tak terbatas dari Internet," kata Cassidy.

Rangkaian percobaan tahun depan itu akan bersama dengan Indosat, Telkomsel dan XL Axiata, kata Cassidy, seraya menyebut ini adalah tonggak penting untuk tim Loon "di tengah berlanjutnya kami menguji, mempelajari dan memperluas proyek ini".

Juli silam, Srilangka mengatakan pemerintahnya telah menandatangani kesepakatan dengan Google untuk meluncurkan balon-balon semacam itu di atas negeri pulau di Samudera Hidia itu tahun ini.

Google juga menggelar percobaan di California, Brasil dan Australia.

"Project Loon" adalah bagian dari Google X, laboratorium rahasia untuk proyek-proyek eksperimental, termasuk mobil tanpa pengemudi yang dikerjakan perusahan induk Google, Alphabet, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015