Palangka Raya (ANTARA News) - Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundantion Nyaru Menteng Kalimantan Tengah menyatakan enam bayi Orangutan terkena inspeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat dampak kabut asap akibat kebakaran hutan yang melanda di daerah itu.

"Sebanyak 16 bayi Orangutan yang ada saat ini masih dalam status penangan ISPA. Dari 16 itu, ada enam bayi Orangutan yang positif terkena ISPA," kata Humas Komunikasi BOS Foundantion Nyaru Menteng, Agung Monterado di Palangka Raya, Kamis.

Menurut tim medis, hingga kini enam bayi Orangutan tersebut sudah mulai membaik. Dan itu berkat penangan secara eksklusif dan serius dari tim kesehatan pihak yayasan BOS Foundantion Nyaru Menteng.

Agung juga menambahkan, enam bayi Orangutan saat ini sudah mulai bisa di ajak bermain kembali seperti biasanya, namun tetap dalam pengawasan pihak kesehatan yayasan BOS Foundantion Nyaru Menteng lebih secara intensif.

"Kami tetap memberikan waktu lamanya bermain kepada enam Orangutan tersebut dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, agar mereka tetap terjaga stamina kesehatannya," ucapnya.

Ia menambahkan, untuk Orangutan dewasa tidak terlalu signifikan terkena penyakit ISPA akibat dampak kabut asap, sebab Orangutan dewasa daya fisik tubuhnya terbilang cukup kuat dibandingkan bayi Orangutan yang masih berusia dibawah empat tahun.

Umumnya dari tahun-tahun sebelumnya, Orangutan dewasa akan terlihat dampak efek penyakit ISPA akibat kabut asap antara satu sampai dua bulan nanti.

Hal inilah yang terus dilakukan pemantauan secara intensif baik dari bayi Orangutan hingga Orangutan dewasa.

Agung menjelaskan, kedepan pihaknya akan terus melakukan pengawasan secara ketat terhadap Orangutan yang ada di daerah itu, terutama terhadap bencana asap tahunan khususnya di Kalimantan Tengah.

"Tim kami berdedikasi untuk terus merawat dan memberikan perawatan kesehatan bagi orangutan yang membutuhkannya sepanjang hidup mereka. Orangutan dapat hidup selama 50 tahun di pusat rehabilitasi dan kami memastikan bahwa kami akan terus menyediakan bagi mereka perawatan jangka panjang dan perlindungan maksimal," demikian Agung.

Pewarta: Ronny NT
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015