Aden, Yaman (ANTARA News) - Belasan pemberontak Syiah Yaman dan pejuang propemerintah tewas dalam bentrokan di beberapa provinsi bagian utara yang menjadi target serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap pemberontak yang didukung Iran, kata pejabat militer, Sabtu.

Pemberontakan sengit antara pemberontak Huthi dengan pasukan Mujahidin yang bersekutu dengan pasukan setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi meletus di wilayah Al-Zaher dan Thi al-Naem di Provinsi Baida, kata sumber dari suku setempat.

Bentrokan semalam mengakibatkan 19 pemberontak dan 14 pejuang Mujahidin tewas, menurut sumber dari suku dan petugas medis.

Pertempuran senjata juga berkobar di Al-Madaribah di barat daya Yaman yang merupakan wilayah perbatasan Provinsi Lahj and Provinsi Taez juga telah mengakibatkan beberapa pejuang tewas dan terluka, kata sumber militer.

Pejuang di wilayah selatan mengatakan bahwa mereka mempertahankan wilayah strategis Selat Bab al-Mandab yang hendak dicapai pemberontak. Selat sepanjang 50 kilometer (30 mil) itu telah dikuasai pasukan loyalis bulan lalu.

Terusan sempit, yang memisahkan Yaman dengan Djibouti, menjadi jalur pelayaran dari dan ke Terusan Suez di bagian utara Laut Merah.

Saksi mata mengatakan bahwa banyak penduduk melarikan diri dari daerahnya akibat pertempuran sengit itu.

Pesawat tempur dari pasukan koalisi menyerang posisi Huthi dan sejenis pasukan pemberontak yang loyal terhadap presiden terguling Ali Abdullah Saleh, kata pejabat militer.

Serangan udara memusnahkan kendaraan pemberontak di pusat Provinsi Ibb, dekat Daleh, yang dikuasai pasukan propemerintah bersama dengan empat provinsi lainnya di selatan awal tahun ini.

Pasukan koalisi melancarkan kampanye serangan udara terhadap pemberontak pada akhir Maret, untuk mendukung Hadi yang melarikan diri ke Riyadh.

Lebih dari 5.000 orang terbunuh dalam konflik tersebut sejak Maret, separuh lebih adalah penduduk sipil, sebagaimana perkiraan PBB.

Posisi geopolitik Yaman dinilai sangat strategis bagi Arab Saudi. Menjaga stabilitas Yaman akan berdampak pada stabilitas regional kerajaan Arab Saudi, baik politik, ekonomi, maupun pertahanan kemanan dari cengkeraman Iran yang telah lama mengincar Yaman.

Posisi Yaman yang sangat strategis ini merupakan pintu masuk salah satu jalur teramai pelayaran internasional di Laut Merah yang akan berdampak langsung ke seluruh Arab bila negeri Saba itu jatuh ke genggaman Iran.

Oleh karena itu sejumlah analis Arab menilai bahwa serangan atas basis-basis Houti bukan sekedar menyelamatkan pemerintah yang sah akan tetapi untuk menyelamatkan wilayah Arab secara keseluruhan.

Demikian pula bagi Iran. Dengan menguasai Yaman, otomatis akan menguntungkan bagi hegemoni Iran terhadap Timur Tengah. Mencuatnya kepentingan politis Iran terhadap Yaman terlihat ketika Iran mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab, Yaman.

Dua kapal perang dikirim Iran di saat agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk terhadap milisi Houthi di Yaman belum berakhir.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015