Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat memperketat pengawasan jajanan makanan di seluruh sekolah dasar (SD) pascatemuan bahan makanan positif formalin dan boraks.

"Kami perketat pengawasannya agar jangan sampai ada anak didik kita yang keracunan makanan berbahaya," kata Kabid Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi Herbert Pandjaitan di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, Disperindagkop Kota Bekasi telah melakukan uji laboratorium jajanan di SDN Jakasampurna V, Perumnas 1 Bekasi Barat, pada Rabu (28/10).

Dari sepuluh sampel makanan yang diuji laboratorium, sebagian di antaranya positif mengandung bahan berbahaya yakni boraks dan formalin.

"Jajanan yang dilakukan uji sampel seperti cireng, cimol, tempura, dan cakwe yang biasa dijajakan di sekitar lokasi sekolah," katanya.

Pihaknya mengaku akan menggelar rapat evaluasi dengan Kepala Tata Usaha (KTU) sekolah dasar di wilayah setempat guna memperketat pengawasan jajanan di sekolah.

"Kami juga telah membuat surat peringatan kepada pedagang yang menjual makanan berbahaya bagi kesehatan agar segera menggantinya dengan makanan yang aman dikonsumsi," katanya.

Menurut Herbert, sanksi yang diberikan kepada oknum pedagang tersebut berupa pembinaan agar mengetahui penggunaan bahan jajanan yang sehat.

"Saya berharap agar para guru dan orang tua lebih mengawasi jajanan anak-anak yang tidak sehat," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015