Kairo (ANTARA News) - Pilot pesawat maskapai Rusia dilaporkan sempat meminta pendaratan darurat sesegera mungkin sebelum akhirnya pesawat yang membawa 224 penumpang itu jatuh di pegunungan semenanjung Sinai, Mesir, pada Sabtu waktu setempat (31/10/15).

Pilot mengatakan kepada petugas pengatur lalu lintas penerbangan (air traffic controllers) bahwa pesawat mengami masalah teknis dan ia membutuhkan pendaratan darurat sesegera mungkin, kata Ayman al-Mugadem dari Komite Kecelakaan Penerbangan Mesir seperti dilansir egyptdailynews.com.

Berdasarkan data radar, pesawat turun dengan kecepatan lebih dari 6.000 kaki per menit sesaat sebelum kecelakaan.

Pesawat dengan penumpang 200 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 7 kru itu jatuh kurang dari 25 menit setelah lepas landas dari resort Laut Merah Sharm el-Sheikh. Seluruh jenazah 17 anak-anak sudah ditemukan.

Kepala otoritas penerbangan sipil Mesir mengatakan, 214 penumpang di antaranya adalah warga Rusia dan tiga warga Ukrania. Sebagian jenazah korban telah dievakuasi ke Kairo.

Juru bicara maskapai Oxana Golovina mengatakan bahwa sang pilot Valery Nemov memiliki pengalaman terbang lebih dari 12.000 jam. Ia mengatakan, pesawat sepenuhnya laik terbang, kru berpengalaman, dan pilot punya pengalaman terbang tinggi.

"..jadi kami tidak tahu (apa penyebab kecelakaan)," katanya.

Pasukan keamanan mengungkapkan bahwa pesawat itu jatuh di area pegunungan di kawasan yang dihuni banyak teroris afiliasi ISIS.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015