Kairo (ANTARA News) - Tim pertolongan telah menemukan sedikitnya 100 mayat di Semenanjung Sinai, Mesir, tempat sebuah pesawat Rusia yang membawa 224 orang jatuh pada Sabtu (31/10), kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.

Tim pertolongan masih mencari penyintas dan telah mengirim mayat korban ke beberapa rumah sakit di Ibu Kota Mesir, Kairo, dengan menggunakan pesawat militer, kata sumber itu.

Kebanyakan orang di dalam pesawat tersebut diduga tewas, kata seorang polisi di lokasi kecelakaan melalui telepon kepada Xinhua.

Pesawat Airbus A-321 yang dioperasikan oleh Perusahaan Penerbangan Rusia Kogalymavia dan membawa 217 penumpang serta tujuh anggota awak jatuh di Semenanjung Sinai tak lama setelah pesawat itu lepas-landas dari Kota Pelancongan Laut Merah, Sharm-esh-Sheikh, pada Sabtu pagi.

Pesawat tersebut lepas-landas pada pukul 05.51 waktu setempat (10.51 WIB) dan hilang dari radar setelah 30 menit mengudara, kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri Mesir.

Beberapa helikopter militer telah menemukan lokasi kecelakaan di Kabupaten Hassana di Sinai Tengah, daerah pegunungan yang terletak 35 kilometer di sebelah selatan Kota Al-Arish.

Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail sedang dalam perjalanan ke lokasi kecelakaan bersama beberapa menteri kabinet, kata Kementerian Pariwisata Mesir.

Jejaring berita daring yang dioperasi oleh Al-Ahram melaporkan kecelakaan itu disebabkan oleh "gangguan teknik".

Jatuhnya pesawat Rusia tersebut disebabkan oleh "gangguan teknik" dan bukan ditembak, kata Ayman Al-Mokadem --yang memimpin satu komite untuk memantau peristiwa itu, sebagaimana dikutip Al-Ahram.

"Pilot merasakan gangguan teknik dan melaporkan ke dinas penerbangan bahwa ia ingin mendarat di bandar udara terdekat," kata laporan tersebut.

Namun, Kementerian Penerbangan mengatakan kementerian itu belum menentukan penyebab kecelakaan tersebut.

Satu tim penerbangan sedang dalam perjalanan untuk menemukan kotak hitam dan setidaknya 45 ambulans telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

Kebanyakan penumpang adalah warga negara Rusia, kata satu sumber di Kementerian Penerbangan Sipil.

Pesawat penumpang tersebut hancur dan sebagian besar orang di dalamnya diduga tewas, kata seorang polisi Mesir kepada Xinhua.

Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail telah memerintahkan pembentukan ruang operasi darurat guna menyelidiki kecelakaan itu.

Kementerian Keadaan Darurat Rusia juga membentuk satu tim kerja untuk menindak-lanjuti penyelidikan.

(C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015