Berdasarkan angka ramalan tetap, produksi padi di Kaltim pada 2014 sebanyak 426.567 ton GKG (gabah kering giling), sedangkan berdasarkan angka ramalan II, produksi padi Kaltim 2015 sebanyak 429.113 ton GKG. Berarti ada peningkatan 0,60 persen,"
Samarinda (ANTARA News) - Produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur hingga akhir 2015 diprediksi mengalami peningkatan 0,60 persen atau naik sebanyak 2.546 ton gabah kering giling, jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya.

"Berdasarkan angka ramalan tetap, produksi padi di Kaltim pada 2014 sebanyak 426.567 ton GKG (gabah kering giling), sedangkan berdasarkan angka ramalan II, produksi padi Kaltim 2015 sebanyak 429.113 ton GKG. Berarti ada peningkatan 0,60 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.

Kenaikan produksi padi terjadi lantaran meningkatnya luas panen padi yang mencapai 2.546 hekatare (ha), yakni dari 100.262 ha pada 2014 menjadi 102.972 ha pada 2015.

Menurut ia, terdapat dua daerah yang menjadi pendorong peningkatan produksi padi di Kaltim, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.

Peningkatan padi sepanjang 2015 yang mencapai 0,60 persen tersebut terjadi pada subround Januari-April sebanyak 3.692 ton atau 1,55 persen, kemudian pada subround September-Desember mencapai 8.379 ton atau 8,22 persen, jika dibandingkan dengan subround yang sama pada 2014.

"Sementara pada subround Mei-Agustus 2015, produksi padi di Kaltim mengalami penurunan 9.525 ton atau minus 11,07 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu," katanya.

Dia melanjutkan, pola panen padi sepanjang 2015 masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni puncak panen selalu terjadi pada subround I atau Januari-April, kemudian pada subround II luas panennya mengalami penurunan, selanjutnya meningkat lagi pada subround III.

Untuk produktivitasnya, tambah Aden, setiap tahun perolehan per hektare hampir sama, seperti pada 2013 produktivitas padi Kaltim sebanyak 42,70 kuintal per hektare, tahun 2014 sebanyak 42,55 kuintal per hektare, dan pada 2015 produktivitasnya sebanyak 41,67 kuintal per hektare.

"Sedangkan untuk produksinya mengalami fluktuasi per tahun, misalnya pada 2013 sebanyak 439.439 ton GKG, tahun 2014 turun menjadi 426.567 ton GKG, dan pada 2015 kembali naik menjadi 429.113 ton GKG," ujar Aden lagi.

Pewarta: M Ghofar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015