Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari menyinggung peran negara-negara Asean dalam masalah sengketa wilayah perairan yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

"Situasi yang berkembang di Laut Tiongkok Selatan mengharuskan tiap negara menahan diri. Kami sangat menghargai upaya dari anggota Asean dan Tiongkok dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut," ujarnya di Jakarta, Senin malam.

Saat ditemui dalam kegiatan sarasehan bertajuk "Indonesia and India: Companion Souls, Strategic Partners", dia menilai eskalasi situasi tersebut merupakan hal alami yang terjadi akibat konteks ekonomi.

Ansari menyadari, negara di kawasan Asia Timur sedang memperluas integrasi ekonomi, termasuk kebutuhan akan keamanan jalur maritim dan akses terhadap sumber daya laut.

"Namun semua itu harus dilakukan dengan norma internasional yang telah disepakati," tukasnya menambahkan.

Selain itu, Wapres Ansari juga memaparkan sejumlah masalah non-tradisional kemaritiman yang belakangan kian mencuat, diantaranya pembajakan, penyelundupan, tindakan kriminal antarnegara, dan perdagangan obat-obatan terlarang.

"Masalah-masalah tersebut telah muncul dan menjadi tantangan bagi kita untuk melakukan kontrol kuat yang terkoordinasi," ujarnya menjelaskan.

Sebelum menggelar acara sarasehan tersebut, Wapres Ansari juga telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (2/11) siang.

Wapres Ansari mengungkapkan, kunjungannya adalah untuk memperluas dan memperdalam hubungan kerja sama dengan Indonesia sebagai mitra strategis India.

"Kita telah membahas cara-cara untuk mendiversifikasi dan meningkatkan perdagangan bilateral, juga untuk mendorong investasi di negara masing-masing melalui sektor swasta," jelas Ansari.

Selain itu, dalam kunjungannya Ansari juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di sektor pengembangan energi baru dan terbarukan.

"Kerja sama ini penting karena India dan Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar masing-masing 35 persen dan 29 persen pada tahun 2030," tutur Ansari.

Kedua negara, menurut Ansari, secara serius dan akan menindaklanjuti kerja sama di bidang pengembangan energi baru dan terbarukan.

"Menteri ESDM Indonesia dalam waktu dekat akan mengunjungi India," jelas Wapres Ansari.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015